Kilasan bab sebelumnya.
Sementara itu, ibu Andrew yang jarang berjalan merasakan lelah. "Pergilah momy, ibu tidak kuat" katanya pelan. Momy tersenyum pada ibu Andrew lalu memeluknya lembut. "Tidak ibu. Momy akan ikut ibu. Momy tak tahu siapa-siapa" ucapnya dengan tangis yang siap meledak. "Baiklah tapi pelan saja, ibu takut kamu jatuh" ujarnya cepat-cepat sebelum momy menangis malah merepotkan. Mereka berdua terus berjalan mengikuti jalanan di depannya.
Matahari muncul dengan sinarnya yang lembut memudahkan ibu Andrew berjalan menelusuri jalanan disampingnya momy.
Mata tajamnya menangkap hal tak wajar di depan tapi ia tak ragu terus berjalan daripada ibu Andrew merasa cemas.
"Ibu sangat lelah momy. Bisakah kita beristirahat dulu" tanyanya kepayahan. "Baiklah Bu. Disitu ada kedai kopi. Apa ibu memiliki uang, momy sangat lapar" jawab momy pelan.
Mereka berdua masuk disana suasana sangat enak untuk duduk. Kepala momy seperti ada ombak yang datang mengingatkan.