Aiden dan Axelia sedang duduk berdua di bawah pohon rindanh. Tepat di depan mereka adalah sebuah danau kecil dengan air jernih. Dedaunan yang gugur, hampir menutupi tanah di kaki mereka. Mulut mereka terkunci ketika sibuk dengan pikiran sendiri.
"Aiden," buka Axelia. Aiden melirik ke samping. Melihat Axelia yang masih setia mengenakan blind mask perak di matanya. Sejenak Aiden membaca ada keraguan dari sikap Axelia untuk mengatakan sesuatu.
"Katakan saja. Mungkin aku bisa membantumu." Aiden membujuknya bahwa semua akan baik-baik saja selama mereka bersama. Hubungan mereka sebag sahabat maupun keluarga, sudah terjalin sejak lama. Walau sempat berpisah beberapa tahun.
"Apa kau tidak merasa ada sesuatu yang berbeda dariku?" Akhirnya Axelia mulai bertanya. Kembalinya ingatan tentang masa lampau, sedikit mengubah pemikiran Axelia menjadi tidak sepolos sebelumnya. Karena saat ini di dalam otaknya sudah terangkai benang kusut dan dia tidak tahu cara menguraikannya sampai lurus.