Pagi-pagi sekali, Luna dan Aodan sibuk, mereka saling membantu satu sama lain untuk pergi ke acara pernikahan Istvan yang akan diadakan secara tertutup di suatu pulau, Aodan berulang kali mengatakan kalau ia iri, padahal saat bulan madu saja ia dan Luna sudah pergi ke pulau tropis, tapi laki-laki itu masih tidak bisa mengendalikan perasaan irinya.
"Sudahlah, kita juga akan liburan di sana." Luna mengusap pipi Aodan dengan pelan, perutnya semakin besar dan ia tidak nyaman kalau berdiri terlalu lama. "Lagipula Istvan adalah seorang model, kabar pertunangannya saja kemarin sudah menghebohkan penggemar, apalagi sekarang pernikahan, ada banyak orang yang ingin menghentikannya."
"Istvan mengambil pekerjaan yang menyulitkan."
"Yah, tapi dia menyukai pekerjaan itu."
