Luna terbangun ketika sinar matahari menerobos tirai jendela yang sedikit terbuka, ia menyentuh bantal sebelahnya dan menemukan kalau bantal itu dingin.
Suaminya tidak ada ... tidak tidur dengannya.
"Aodan!"
Luna langsung bangkit dan mencari ponselnya di atas nakas, niatnya ingin menghubungi suaminya yang tidak pulang, tapi nyatanya ia juga menemukan ponsel Aodan ada di atas nakas, bersebelahan dengan ponselnya.
"Apa ... apa ... aku keterlaluan malam tadi?" Luna mulai merasa bersalah dengan perlakuannya di malam hari tadi, ia keluar dari kamar untuk mencari Aodan, siapa tahu suaminya itu tidur di sofa karena tidak menemukan buah persik.
"Aodan, Aodan?" panggil Luna dengan gelisah, ia berjalan ke ruang tamu dan televisi, tidak ada suaminya di mana-mana, mobil masih ada di luar, tapi sepatu Aodan masih belum ada.
Suaminya belum pulang.
Belum pulang sejak tengah malam tadi.