Larson mendengkus, mau marah karena hampir seharian ini ia mengerjakan kue anggur yang istimewa untuk Istvan, tapi harus berakhir dengan tragis di atas lantai.
"Lagipula ada acara apa kau membawakan aku kue?"
Istvan mengusak rambut Larson, laki-laki itu menghela napas dan menyandarkan wajahnya di leher Istvan.
"Apa kau lupa? Hari ini adalah hari ulang tahunmu." Larson mendongak dan tersenyum tipis. "Jangan bilang kalau kau tidak ingat dan hanya aku yang ingat?"
"Hari ini?" Istvan menyentuh dagunya dengan pelan, mencoba mengingat, lalu ia tertawa. "Aku ingat, ternyata hari ini tanggal 24, ya?"
"Bagaimana bisa kau lupa?" Larson menarik Istvan untuk duduk di atas ranjang, laki-laki itu berbaring dengan cemberut. "Aku selalu mengingat tanggal ulang tahunmu, sejak kecil."
"Aku tahu, aku tahu."