Istvan masih berusaha menyakinkan Liu untuk tidak menyerah dalam hidupnya dan menahan semua rasa sakit yang ada di dadanya, ia hampir menyerah sebelum cahaya kuning yang menyilaukan tiba-tiba saja meledak dari kejauhan, menimbulkan suara gemuruh.
Api tiba-tiba saja mengelilingi mereka semua, membuat tempat mereka yang dingin menjadi panas membara, sebuah bayangan hitam besar muncul di atas langit, diikuti dengan seseorang yang melompat turun ke bawah.
"Aodan?"
"Apa aku terlambat?"
Aodan tiba-tiba saja muncul dengan seluruh tubuh yang dipenuhi api yang membakar, di atas kepalanya ada seekor kadal hitam yang mengibas-ngibaskan ekornya dan di langit ada Naga besar berwarna hitam kemerahan yang meraung nyaring.
"Uhuk!" Liu terbatuk, ia menatap Aodan yang berjalan membantu Istvan untuk duduk, laki-laki itu kemudian menoleh padanya dan Larson.
"Kalian baik-baik saja?"
"TIdak," sahut Liu sambil menahan sakit, matanya menatap Naga besar di belakang tubuh Aodan, ia terpana.