Dua orang berjalan secara berdampingan di antara rerumputan hijau yang tumbuh, seorang wanita di sisi yang lain memakai gaun putih dengan hiasan lembut di lehernya, matanya berwarna hitam pekat dan langkah kakinya teramat pelan, sebelah tangannya dituntun oleh Liu.
Liu tidak mengatakan apa-apa di sepanjang jalan ia menuntun Luna, mereka sampai di rumah yang ditinggali Liu dan laki-laki bermata hitam itu menghela napas panjang.
Liu melirik Luna, wanita itu tidak ada ubahnya dengan boneka yang tidak memiliki jiwa. Laki-laki itu kemudian menarik Luna untuk masuk ke dalam rumah, membawanya duduk di atas sofa.
"Luna, apa kau mendengarku?"
Luna duduk dengan tegak, menatap kosong pada lemari kaca yang ada di depannya, Liu mengalihkan pandangannya dengan apa yang ada di depan.
Gaun itu.
Laki-laki itu berjongkok, mengulas senyuman di wajahnya dan memegang tangan Luna yang terkulai di sisi tubuhnya.