Gadis berambut merah muda itu tidak lagi berbicara, setelah lift terbuka ia langsung keluar dengan marah. Manager dan asistennya berulang kali meminta maaf pada Aodan dan Luna dan mengatakan tentang gadis itu yang masih di bawah umur.
"Sudahlah, aku juga tidak tertarik dengan anak-anak." Aodan mendorong Luna, menyuruhnya agar segera keluar dari lift.
Mereka berjalan menuju ruangan yang luas yang penuh sesak dengan barang, di sana terdapat banyak kamera dan beberapa peralatan foto lainnya, beberapa orang mondar-mandir menata barang.
Ruangan itu ditaruh beberapa properti untuk keperluan foto, sangat banyak sampai-sampai rasanya apa yang ada di dalam sana lebih banyak barang daripada manusia.
"Luna, akhirnya kau datang!" Jennie melambaikan tangannya, berlari. Wanita gemuk itu sedikit tidak nyaman. "Aku tidak menyangka kalau saudara-saudara Istvan memiliki wajah yang begitu tampan."
"Hah, apa yang kau katakan?" tanya Luna dengan bingung.