Aodan menatap Istvan yang berdiri di depan pintu Luna, ia melirik ke kanan dan ke kiri sambil memegang gagang pintu, tidak berniat sama sekali untuk mempersilahkan Istvan untuk masuk ke dalam rumah.
"Apa? Menyingkir, aku ingin bertemu Luna." Istvan mendorong Aodan ke dalam, tangannya memegang setumpuk majalah fashion yang terbit awal tahun ini.
"Kau harus mendengar ini dulu." Aodan memasang badannya untuk tidak membiarkan Istvan lewat. "Luna bertemu Liu kemarin."
Istvan terdiam, mata birunya menatap mata keemasan Aodan dengan lekat.
"Kau bercanda?"
"Apa aku terlihat bercanda?"
Aodan menunjuk wajahnya sendiri, bahkan dalam sekali lihat pun Istvan tahu kalau Aodan benar-benar serius dengan apa yang ia katakan.
"Apa menurutmu …."
Aodan melirik ke belakang, memastikan tidak ada Luna di belakangnya.
"Luna akan baik-baik saja?"
Istvan menatap ke dalam lalu mengangkat tangannya menyentuh bahu Aodan, menepuknya dengan keras.
