Aodan tidak akan menolak permintaan Aluna, ia dengan sepenuh hati menyiapkan acara pernikahan di antara mereka berdua, meski semuanya terlihat apa adanya, tapi tidak masalah asalkan sang Putri bahagia.
Sejak pagi buta, Aodan sangat sibuk.
Ia tidak memiliki keterampilan seperti seorang wanita yang pandai mendekor ruangan, ia hanya melakukan apa yang menurutnya bagus, mengumpulkan bunga-bunga cantik yang ada di sekitar, menaruhnya di vas kaca berisi air, menatanya bersama sang Putri di ruang tamu, membuat ruangan itu menjadi tempat yang seindah mungkin bagi mereka berdua.
"Gaun apa yang ingin kau pakai?" tanya Aodan sambil berjongkok di depan sang Putri, melihat jika sang Putri hanya mengenakan gaun putih biasa ia pakai di Kerajaan.
"Aku tidak ingin gaun yang bagus."
Sang Putri menggeleng, jika ia meminta gaun maka Aodan akan mencarinya, ia tidak ingin Aodan pergi jauh darinya. "Aku hanya ingin kau ada di sampingku."