"Luna, kemarilah … aku akan membantumu memakai ini …."
Rachel tersenyum lebar, memegang sebuah pakaian tipis dengan renda yang transparan.
Luna berjalan mendekati Rachel dengan pandangan tangan yang kosong, berdiri di depannya dan tangannya bergerak membuka kancing bagian atasnya.
Rachel tersenyum puas, membebaskan ikatan rambut Luna.
"Kau ingin aku melakukan ini, kan?"
Rachel langsung mendongak, menatap Luna yang yang masih berdiri dengan pandangan kosong, kesulitan membuka kancing pakaiannya.
"Apa yang kau katakan? Apa efeknya sudah berakhir?"
Rachel menyentuh tangan Luna, mencubit sambil memperhatikan wajahnya, tidak ada tanda-tanda kesakitn di wajah Luna, tetap kaku seperti mayat hidup.
"Ah, aku sepertinya terlalu banyak berpikir." Rachel terkekeh, melambaikan tangannya.
"Rachel ... Rachel ... kau senang melihatku menderita?"
