"Aku sudah bilang padamu! Masalah bangsawan adalah urusan bangsawan! Kita manusia biasa dan jangan ikut campur urusan para bangsawan!"
Aodan melihat ke tangannya yang berlumuran darah, mendongak menatap wajah garang Istvan, telapak tangan wanita itu melayang ke arah wajahnya, sebuah tamparan keras membuat ia berpaling.
Sakit.
"Kau juga, Larson! Apa kau tidak punya otak mengikuti Aodan?!"
"Kenapa kau marah-marah? Kami tidak melakukan sesuatu yang jahat." Larson yang berlutut di samping Aodan mengeluh, di pipinya sudah tercetak tamparan dari Istvan.
Aodan menoleh, melihat Istvan yang menggerutu di depannya. Wanita itu memakai baju zirah dan rambutnya yang biasa tergerai panjang itu diikat membentuk sanggul, kakinya memakai sepatu boots besi dan berbunyi setiap kali ia berpijak.
Aodan mengedipkan matanya, apa Istvan sekarang sudah berubah jadi seorang aktris? Di mana dia mendapat baju zirah sekeren itu?
