Luna memilih untuk menyibukkan dirinya di Butik, merancang banyak gaun walau tidak ada pesanan, membersihkan Butik besar-besar dan berkunjung ke butik orang lain di sekitar tempat tinggalnya, satu persatu, tanpa henti.
Luna tidak ingin memikirkan Aodan, ia mengalihkan semua perhatian dengan pekerjaan, tidak hanya itu, Luna bahkan tidak pernah makan di rumah lagi.
Karena dapur dan meja makannya mengingatkan Luna pada Aodan.
Luna belajar dari pengalaman yang telah lalu, jika ingin melupakan seseorang maka ia harus menjauhi semua hal yang berhubungan dengan itu, karena itulah Luna membuat banyak kegiatan di luar rumah.
Tapi lama-kelamaan, ia merasa lelah, Aodan tidak pernah hilang dari pikirannya. Alih-alih takut seperti sebelumnya, Luna justru khawatir dengan luka Aodan. Ada berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada si kadal di kepalanya, terutama tentang bagaimana kalau Aodan yang tidak bisa lagi berubah menjadi manusia.