Jangan lupa VOTE sebelum membaca
Jangan lupa Koment sebelum meninggalkan cerita
Maaf aku lupa uplod disini
Hati² typo ^^
selamat membaca... ^^
.
.
.
.
Didalam ruangan yang kurang penerangan, sosok pria manis menjurus cantik, diikat dengan tidak wajar disana. Kenapa dibilang tidak wajar? Karena kedua kakinya di ikat memisah antara kanan dan kiri, kedua tangannya pun sama dengan baju hampir robek oleh bekas tarikan seseorang, naas sekali.
Wajah cantiknya lebam penuh dengan bekas pukulan seseorang pasti sangat sakit jika dirasakan, sosok itu masih setia menutup mata dan satu sosok yang masih setia menatapnya dengan tatapan senang namun sedih bersamaan
"Nyonya, apa kita biarkan dia pingsan terus seperti ini?"tanya salah satu anak buah nya padanya yang masih setia menatap wajah manis tak berdosa itu
"Biarkan dia istirahat sejenak, entah kenapa aku sedikit tidak tega menatap wajah manisnya yang begitu polos apalagi saat dia menangis tadi pas kalian pukuli, ingin sekali aku memeluknya, mencium pipinya tapi ini hukumannya jika dia mendekati cucuku" katanya lagi sejenak para anak buahnya juga sadar kalau mereka sungguh tidak tega menyiksa sosok malaikat itu tapi bagaimanapun juga ini adalah pekerjaan mereka
"Kita biarkan dulu dia, ini sudah malam kalian boleh istirahat. bangunkan dia besok pagi dan berikan dia sarapan" katanya lalu meninggalkan mereka yang mulai membungkuk hormat
.
.
.
Tanpa mereka sadari sosok yang baru saja meninggalkan mereka kini meneteskan air matanya entah karena penyebab nya apa tapi, air mata itu menetes begitu deras saat mengingat sosok manis yang baru saja ia siksa tadi.
×××
"Hey!! Jungkook!! Tunggu, tunggu ayah, kita pikirkan bagaimana jalan keluarnya tolong jangan bertindak gegabah"cegah kangin pada jungkook yang semakin cepat mengambil langkah menuju kapal yang masih tenang dengan guncangan ombak malam
"Jungkook!! Tunggu!!" teriak kangin sambil terus mencegah Jungkook namun nampaknya anaknya ini sudah seperti kesetanan tak mendengar apapun yang dikatakan kangin
Bughhhh
Satu pukulan mendarat di perut kangin saat ia kembali mencegah Jungkook
"Ughh!! tunggu!! Tunggu!! Jangan seperti ini!!" jerit kangin saat jungkook memukul perutnya dengan kencang.
Hingga akhirnya
Plakkkk
"SADARLAH JEON JUNGKOOK!! DIAM!! DAN DENGARKAN AYAHMU!! TOLONG HORMATI AKU DISINI!!"
satu tamparan menyadarkan jungkook yang kini berdiam dalam dirinya menatap kosong kapal yang tengah berguncang itu, seluruh isi kepalanya hanya ada taehyung, taehyung dan Taehyung, ia takut jika nenek tua itu menyakiti taehyung, ia takut jika nenek tua itu melukai bahkan kemungkinan besarnya membunuh taehyung. Tidak. tolong jangan sampai itu terjadi
"Hahh!!" desah kencang kangin menatap jungkook dengan kesal, apakah ini benar anaknya? Hasil bercinta nya dengan heecheul? Kenapa jadi kaya anak setan tidak punya otak seperti ini?
"Tolong!! Jangan bersikap seolah kau sendiri yang takut dengan keadaan taehyung!! Jangan bersikap seolah hanya kau yang ingin menyelamatkan taehyung, aku tau betul bagaimana nenek tua itu jadi dengerin ayah dan kita masuk kedalam sekarang, kita cari jalan terbaiknya untuk memecahkan masalah ini" kata kangin yang mulai melembut sementara jungkook, tubuhnya bergetar, ini bukan jungkook sungguh. Sesusah apapun masalahnya bahkan sampai mempertaruhkan nyawa saja Jungkook tidak pernah menangis, kenapa kini justru dia menangis dan itu membuat pertahanan kangin runtuh dan mulai memeluk anak semata wayangnya itu
"Hikss ayah tolong hikss tolong bantu kookie hikss.. Kookie—"
"Kookie takut yah hikss , kookie mencintai taehyung hikss kookie takut—" isakannya tak teratur, Jungkook benar-benar lemah saat ini , dia sangat mencintai sosok taehyung, dia takut, sangat takut jika taehyung disakiti oleh nenek tua itu
"Stttt percaya pada ayah heung? Nenekmu tidak akan menyakitinya terlalu dalam, kita kembali dan tenangkan dirimu"ucap kangin seolah menenangkan Jungkook yang mengangguk tanda ia mengerti
"Percayalah, kalau ayah akan segera membebaskan taehyung bagaimanapun caranya" bisik kangin pada Jungkook yang masih menangis
Kelemahan jungkook saat ini adalah
'Kim Taehyung'
%%%%%%
Pagi yang cerah untuk beberapa orang yang menikmati indahnya pagi yang menyapa mereka, tapi tidak untuk sosok manis yang kini mengerjapkan matanya sakit, rasanya semua tubuhnya terasa sakit. Dia takut, sangat takut. Tempat ini begitu gelap hanya ada sedikit penerangan diatas kepalanya.
Taehyung takut, ia melihat tangan dan kakinya yang diikat bagai hewan, dia menangis , menangis sejadi-jadinya. Dia rindu, sangat merindukan mamanya, bahkan dia juga rindu smaa jungkook, ayah kangin dan mama chullie, ia rindu pelukan dan perhatian mereka.
Pintu terbuka, menampakan sosok wanita paruh baya dengan nampan berisikan makanan atasnya. Berjalan kearahnya dengan senyum mengembang di wajahnya, serta beberapa orang berada besar berjalan dibelakangnya.
Sosok itu kini sudah berada tepat dihadapannya, dengan beberapa orang yang mulai melepaskan ikatan pada tangan dan kakinya, membantunya duduk diatas kursi yang sudah disiapkan
Sosok itu duduk tepat didepan Taehyung, sedikit menundukan kepalanya, dia takut melihat sosok itu, hingga ia merasa dagu nya diangkat dan kedua pasang mata itu bertemu
"Jangan takut padaku. Maafkan sikapku kemarin, kemarahan ku pada cucuku membuatku gila hingga melukai sosok malaikat sepertimu"katanya , jujur taehyung terkejut tapi keterkejutannya berubah menjadi senyum yang hangat
Heii mereka semua meleleh melihat senyuman taehyung yang begitu indah termasuk wanita paruh baya didepannya ini
"Kau masih bisa tersenyum untukku? Disaat aku sudah memukulimu seperti ini?"tanyanya pada taehyung yang mulai menganggukan kepalanya
"Nenek Terimakasih" bisik taehyung dengan senyum terpapar diwajahnya
Wajahnya tersenyum pada taehyung, begitu senang dengan suara dan penuturan taehyung, ingin rasanya ia menangis lagi. Menangisi perbuatannya yang begitu jahat kemarin.
"Kenapa kau berterimakasih padaku? Atas apa yang sudah aku lakukan padamu?"tanya nya lagi pada taehyung yang menggelengkan kepalanya pelan , lalu kedua tangannya yang terasa sakit ia paksa untuk menggenggam satu tangan nenek dihadapannya ini
"Nenek itu baik, nenek tidak jahat padaku. Sikap nenek seperti ini hanya karena nenek merasa marah pada sikap kookie hyung padamu, jika memang nenek jahat mungkin nenek tidak akan membebaskan aku seperti ini, memberikan aku makan, tersenyum padaku, bahkan duduk tepat dihadapanku. Terimakasih nek sudah mau membebaskanku" tutur taehyung semakin membuatnya meneteskan airmatanya dengan deras
"Ssttt nenek gak boleh nangis"kata taehyung sambil menggerakan tangannya untuk menghapus derasny airmata yang keluar itu
"nenek tau? Taetae sangat senang bisa berada dihadapan nenek, apalagi nenek adalah nenek dari kak kookie orang yang sangat taetae cintai. nenek tau? Taetae ingin sekali mempunyai nenek, dekat dengan nenek, bercerita panjang lebar tentang hari hari taetae, dan sekarang, taetae bersyukur karena punya nenek disamping tae. Jadilah neneknuntuk tae yaa?" tuturnya lagi dengan senyuman cerianya hingga desisan taehyung membuyarkan kesedihan nya dan menatap wajah yang penuh luka itu dengan penuh kekhawatiran
"sshhhh" Desis taehyung saat merasakan bagian wajahnya begitu perih. Dengan cepat sang nenek menaruh nampan itu disampingnya dan mengelus pipi taehyung yang memerah
"Han!!"panggil nya pada seseorang
"Ya nyonya " jawabnya
"Telpon dr.choi" katanya lalu mencoba membopong taehyung keluar dari ruangan ini
"Baik nyonya" jawabnya yang mulai mengeluarkan ponsel dari saku celananya
'Tuhan, maafkan aku karena telah melukai malaikat ciptaanmu'
Bersambung ^^
Hello hello ^^
Jangan lupaaa di vote dan koment..
Byebye💕