Chereads / Phantasy world / Chapter 34 - Perjanjian yang Sesungguhnya

Chapter 34 - Perjanjian yang Sesungguhnya

Zhoe diundang dalam rapat kerajaan, membawa pikiran kritis. Menanyakan beberapa pertanyaan seperti mengapa banyak orang yang tak mengetahui tempat ini.

Sang raja menjawab dengan jelas,

"Karena seharusnya dunia ini tidak berada disini, beberapa masalah besar dari masa lalu membuat dewa-dewi melakukan sihir terlarang yaitu memindahkan dunia ini ke alam semesta lainnya. Hanya orang tertentu yang memiliki hubungan masa lalu bisa mendatangi tempat ini."

Zhoe mendengarkan dengan baik, mencermati semua perkataan sang raja di dalam otaknya, tak habis pikir jika dunia ini benar-benar seperti itu adanya.

Zhoe kembali menanyakan pertanyaan yang sedari tadi mengusik otaknya,

"Siapa pendahulu ku? Siapa yang pernah kemari sebelum aku? Satu lagi, jika aku memiliki ikatan masa lalu dari dunia ini mengapa aku tak merasakan perasaan nostalgia sedikit pun?"

Sang raja kembali menjawab pertanyaan Zhoe, dari penjelasan raja tersebut, Zhoe bisa menyimpulkan bahwa ikatan dunia ini dengan dirinya adalah suatu kebenaran. Bisa dikatakan pendahulu Zhoe lah yang menghilangkan perasaan tersebut dengan bantuan alat sihir. Beberapa petualang sebelum Zhoe juga merasakan hal yang sama, sayangnya para petualang itu kini hanya tinggal nama.

"Apa kalian sudah bertemu dengan raja dunia kami?" Zhoe melontarkan pertanyaan itu dengan nada serius.

"Sudah." Jawab sang raja.

Raut wajah Zhoe berubah seketika, manik wajah yang amat teramat khawatir, keringat dingin pun mulai membasahi kulitnya yang putih bening itu.

Belum sempat Zhoe melanjutkan kalimatnya, raja dari dunianya datang kemari. Sambutan meriah dari penduduk Phantasy, senyuman, sajian makanan dan para penari di suguhkan sangat meriah.

Zhoe diundang dalam pertemuan antar raja. Gugup, takut, khawatir menyelimuti dirinya yang diam membeku. Raja kerajaan Phantasy, Phalentus memperkenalkan Zhoe ke raja dunia Zhoe. Tak hanya satu raja yang mendatangi tempat ini, ada beberapa raja dari dunia Zhoe yang datang.

Kerajaan Luterfecia juga turut hadir, Zhoe hanya tersenyum simpul dan menyimak pembicaraan antar raja dalam diam.

"Dunia ini sungguhlah hebat! Banyak ras yang berbeda namun tetap bisa bersama! Bagaimana apabila kita menyatukan dua dunia? Bukankah hal indah akan tercipta?" Raja kerajaan Luterfecia menyarankan hal itu dengan lantang dengan segelas wine di tangannya.

Gelak tawa terdengar setelah itu, Zhoe yang kebetulan menjadi rakyat Luterfecia tersedak minuman yang diminumnya. Tak menyangka hal itu akan keluar dari mulut penguasa nya.

"Aku menyetujui nya!" Beberapa raja dari kerajaan lain pun menyetujui nya, bahkan Phalentus pun menyetujui usulan yang diberikan kerajaan Luterfecia.

"Kalau begitu sudah di putuskan! Kita akan membuat perjanjian antar dunia secepatnya!"

Beberapa hari kemudian, perjanjian yang dijanjikan pun keluar. Zhoe tak bisa berbuat apa-apa, dirinya hanya bisa berdiam diri.

"Ini adalah sebuah perjanjian suci, sebuah perjanjian yang dimana akan menjadi saksi bergabung nya dua dunia! Tak boleh menyerang satu sama lain, beberapa orang dari ras suci akan dipilih untuk menjalani aktifitasnya di dunia manusia. Dan beberapa orang dari dunia manusia akan menjaga perjanjian ini! Tenang saja, dari dunia Phantasy pun akan melakukan hal itu! Bergembiralah!" Phalentus mengatakannya secara lantang di alun-alun kota.

Penduduk kerajaan ini menghamburkan senyuman mereka yang sangat ceria, berdansa di alun-alun dan berpesta ria.

"Aku takkan mengampuni mu jika kau berbuat macam-macam Zhoe. Jangan kau pikir aku tak tau siapa dirimu." Suara itu masuk secara halus di telinga Zhoe dan otak Zhoe menangkap sinyal suara itu sebagai ancaman.

Zhoe mengangguk kan kepalanya tanpa tau pasti suara itu berasal dari siapa. Satu hal yang dirinya tau, ancamannya kali ini bukan main-main, bukan sembarang orang.

Setelah pesta perjanjian itu selesai, raja dari dunia manusia telah kembali ke dunia mereka. Zhoe masih berdiam di dunia Phantasy, berharap bisa melakukan sesuatu pada perjanjian yang menurutnya kurang masuk di akal sehatnya. Lebih tepatnya, perasaan Zhoe berkata bahwa ada maksud di balik semua ini.

Dengan seluruh kemampuan yang dimiliki Zhoe, dirinya berusaha keras untuk mencari tahu siapa yang membuat perjanjian tersebut, dan mencari tau tentang orang yang dipilih sang raja untuk pergi ke dunia manusia.

Perjuangan demi perjuangan Zhoe lakukan hingga beberapa bulan telah berlalu. Seandainya dirinya tau dari awal.