Chereads / Phantasy world / Chapter 17 - Dimana ini?

Chapter 17 - Dimana ini?

*Stacey Pov's*

Aku terbangun, semuanya terlihat putih benderang disini. Hangat dan terasa nyaman. Aku pergi ke sekeliling, bagaimana aku bisa sampai kesini? Apakah karena ledakan? Tetapi dari siapa? Tak mungkin dari Pria Tua Hodward.

Aku menemukan sebuah gerbang besar berwarna emas, sepertinya ini emas asli bukan Kuningan. Pintu gerbang itu memiliki simbol yang indah ditengahnya.

Aku bertemu dengan Centaurus besar dengan kapak besar di genggamannya.

"Bagaimana aku bisa keluar dari sini?" Tanyaku kepada Centaurus besar itu tanpa basa-basi.

"Ada beberapa cara, tapi akan ku mudahkan perjalanan mu. Kalahkan sisi gelap mu maka akan ku buka kan gerbang ini untukmu." Jawab Centaurus besar itu ke arahku.

Aku sendiri tak tau tepatnya ini dimana, apa aku sudah mati? Aku mengurungkan niatku untuk bertanya, karena sisi gelap ku sudah muncul dihadapan ku.

Dia persis denganku, tapi apa yang membedakan kami? Aku menatap diriku didepan sana. Agak aneh menyebutnya sebagai "Diriku", tapi aku juga tak tau harus menyebutnya apa. Centaurus itu bilang aku harus mengalahkannya, ini mudah saja.

Dia berhasil melukai lenganku tanpa sepengetahuan ku, kutarik kata-kata ku tadi. Ini takkan mudah mengalahkan nya, kupikir kemampuan nya sama seperti ku. Apa kelemahan ku? Aku harus mengalahkannya dengan kelemahanku, tapi apa kelemahanku? Aku sendiri tak terlalu mengerti dengan diriku, Centaurus besar di belakangku hilang, sepertinya ia takkan ikut campur dengan urusan ini. Tongkatku tak bersama ku, lalu apa yang harus kulakukan? Memanggil Bahamut? Takkan kulakukan.

Aku menghindari setiap serangannya, jujur saja gerakannya lebih lambat daripada pria yang bernama Marcellius itu. Tapi tetap saja gerakannya cepat dan sulit untuk di awasi.

Mengatakan hal buruk kepadanya? Aku bukan tipe orang yang akan terpengaruh dengan kata-kata buruk dari seseorang.

"Jangan berpura-pura kuat seperti itu, menangis lah maka Daminson akan bangga kepadamu. Tak hanya Daminson, Alexador bahkan yang lainnya akan menertawakan mu ketika kau menangis. Hahahaha! Ayolah, kau tak berguna, kau hanya menjadi beban bagi Alexador dan Jason. Kau lebih baik mati!" Sisi gelap ku berkata seperti itu, kata-kata nya takkan membuatku bersedih.

'Degummmm'

Suara hentakan keras terdengar, Centaurus besar itu tiba-tiba hadir di hadapanku.

Dia bertarung dengan sisi gelap ku, bukannya aku yang harus mengalahkannya? Apa-apaan ini, apa dia sedang bosan. Tapi ini menguntungkan ku, aku menyimak perkelahian mereka. Satu tebasan kapak besar dilontarkan ke sisi gelapku, dan sebuah akhir yang tak menyenangkan. Sisi gelapku kalah semudah itu, benar-benar tak menarik.

Centaurus itu mengecilkan badannya hingga seukuran sama denganku, mungkin jika seperti ini akan memudahkannya untuk berbicara denganku.

"Apa kau anaknya Daminson?" Pertanyaan nya membuatku terkejut, apa dia mengenal ayahku? Tak mungkin ayahku pernah kesini, pasalnya ini adalah dunia lain.

"Kau mengenalnya? Bagaimana Caranya? Maksudku dia kan bukan berasal dari dunia ini."

"Sepertinya—. Ketika kau kembali ke, pergilah menuju pohon suci, teman-teman mu pasti mengetahui nya." Dia berkata seakan aku akan segera pergi dari sini, lagipula apa yang dimaksud nya. Ada kalimat yang belum sempat diselesaikan olehnya.

"Ini begitu mudah, apa tak ada suatu hal yang harus kulakukan untuk pergi dari sini? Pasalnya ini aneh." Ujarku, menang benar ini adalah suatu hal yang aneh, bagaimana tidak. Dia bilang aku harus melakukan sesuatu agar pintu gerbangnya terbuka.

Tapi dia sudah mengalahkan sisi gelapku, tak mungkin dia melepaskan ku semudah ini.

"Kau itu benar-benar aneh, kalau begitu ambilkan aku daun berwarna merah di hutan terbalik, cari yang warnanya paling terang."

Dalam sekejap mata aku sudah berada di hutan yang terbalik, sesuai dengan namanya. Tapi dia kurang spesifik! Daun yang mana! Ada begitu banyak daun disini, cari yang paling terang! Tapi semuanya terang!

Aku mencari kesana-kemari, ini cukup sulit. Aku mengambil beberapa daun yang berbeda dengan warna yang terang, aku membawanya ke Centaurus besar itu. Tapi bagaimana agar aku bisa kembali ke ruangan putih terang itu? Aku berteriak memanggil namanya sekeras mungkin, tapi yang ada aku malah dikejar para monyet besar! Aku pergi dengan cepat agar tak kena amarah dari para monyet itu.

Aku terus berlari tanpa memperhatikan tempat ku berpijak, alhasil aku terjatuh kebawah. Ini seperti lubang tanpa jurang, maksudku jurang tanpa dasar!

'Jleb'

Aku kembali ke ruangan putih ini, ini seperti mimpi buruk saja. Detak jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Aku memberikan semua daun berwarna merah terang kepadanya. Dia mengendus nya lalu membakarnya.

"Kenapa kau membakarnya! Kalau begitu kenapa kau menyuruhku mengambilkan dedaunan itu!!!!" Aku begitu kesal, ini sebuah penghinaan. Ketika kau sudah bersusah payah untuk mencarinya dan ini hasilnya, ini sebuah kekesalan tiada batas.

"Kau yang memintaku untuk memberimu perintah kan? Kembali saja kau ke dunia mu!" Centaurus besar itu mengusirku, aku terbangun di ruangan medis.

Aku merasakan pusing yang luar biasa, aku kembali membuka mata dan menyipitkan mataku agar terlihat jelas dimanakah aku sekarang.

Lelaki yang mengaku dirinya adalah Jason, Amanda, Erissa dan Alexador berada di samping kasurku, apa mereka menanti terbangunnya aku?

Mereka teriak senang karena aku akhirnya membuka mata, memangnya sudah berapa lama aku tertidur hah?

"Bagaimana dengan Festival nya?" Aku bertanya kepada teman-teman ku. Mereka tampak murung.

"Dibatalkan, ada gangguan tetapi tak ada yang tau penyebabnya. Festival tahun ini akan kembali dihadirkan tahun depan." Erissa berkata tanpa memandang wajahku. Dia tak terlihat murung sama sekali, apa dia tak peduli dengan Festival ini?

Kira-kira sudah berapa lama ya aku tertidur? Rasa sakit dari pusing ini kian menyengat, pandanganku mulai buram, ini sakit sekali! Aku memegangi kepalaku dengan tanganku. Alexador dan yang lainnya mendekati ku, tapi aku tak bisa mendengar suara mereka.

"Kau itu—