Dari kejauhan tampak sosok seseorang berambut panjang memakai kacamata dengan style anak sekolahan sedang menunggu kadatangan namira. Dia adalah karin teman sekelas namira yang sangat polos dan lugu namun suka sedikit cerewet.
"Lo nungguin gue" ujar namira
"Iya, gue mau tanya apakah lo sudah mengerjakan PR matematika " ucap Karina sambil menarik tas Namira yang ada di punggungnya
"iya entar dulu main tarik-tarik aja nih anak" sebal Namira dengan tingkah temannya itu tetapi Karin hanya nyengir tidak berdosa
"Ahh, sebab itu lo nunggu gue di gerbang" sambil tersenyum lalu mengambil buku matematikanya
"Matematika gue udah apa belum yah" namira pura-pura lupa
"Jangan pura-pura deh pasti lo sudah " karin langsung membuka buku matematika namira ternyata ZONK
"Lo juga belum mengerjakan,namira!!!" teriak Karina karena teman satu-satunya ini adalah harapan terbesarnya
Seketika wajah karin langsung cemberut dan bibirnya pun dilipatkan ke dalam mulut. Namun mereka sering bercanda ataupun bertengkar pasti mereka akrab lagi dengan sangat cepat.
Namira adalah seorang gadis cantik, pintar, dan baik. Namira bersekolah di SMA Garuda Bangsa dan belum mempunyai pacar karena pacaran itu membuat banyak waktu terbuang.
"Mir bagaimana kita, nanti pasti kena marah sama pak ali ?" Mira hanya santai saja dibangkunya sedangkan karin sangat ketakutan
"Tenang saja rin, entar juga gak ada gurunya" ucap namira santai sambil kedudukan pantatnya di kursih
"nih anak kesambet apa yah bisa-bisanya bilang gitu emang Lo dukun atau paranormal" Karina keheranan dengan kata-kata namira
"Yah, kita hitung sampai 5 pasti ketua kelas datang membawa berita baik" ucap namira santai namun Karina tak kunjung tenang karena dia tahu gurunya itu sangat galak dan kalau menghukum pun tidak segan-segan.
Kemudian karin menghitung yang disuruh oleh namira setelah hitungan ke 5 munculah ketua kelas dengan membawa secarik kertas dengan berisikan materi matematika. Karin yang duduk di sebelah namira hanya diam saja tidak berbicara apa-apa dan hatinya pun langsung tenang.
"Bagaimana Lo bisa tahu Namira ? jangan-jangan kamu ada main yah sama pak Ali " Karina menuduk Namira ada main dengan pak Ali guru matematikanya itu
"Gila Lo yah udah baik gue beritahu Lo, dan balasan Lo gini ngebahas yang gak penting" ucap namira sebal ke arah Karina yang duduk di sebelahnya itu
"Maaf Namira gue kan cuma bercanda" ucap Karina sambil bergelayut manja di lengan Namira
"iya-iya udah lepas jijik tau" Namira melepaskan tangan Karin dari lengannya
****
"Mir, bagaimana bisa tebakan lo itu benar" karin yang baru saja melahap siomaynya
"Yah gitu deh, tadi malam gue mimpi kejadian tadi kalau di jelasin sih kaya arwah gue tuh di bawa gitu" karina sambil mengaduk-aduk air minumnya, Karin yang sedang minum langsung tersedak
"Wah lo serius " Karina yang terkejut dengan kata-kata namira tidak melanjutkan makanannya karena terfokus dengan cerita temannya itu
"Dan gue juga bertemu dengan seorang wanita yang serupa dengan gue dimimpi itu dia berkata bahwa gue adalah renkarnasinya suatu saat gue akan bertemu dengan pacarnya" ucap namira namun karin hanya menatap serius lalu Karina tertawa terbahak-bahak
"Ahh jangan di pikirkan itukan cuma mimpi" bantah karin sambil melahap siomaynya yang tertunda karena mendengarkan dulu cerita Namira
Namira pun mengangguk dengan ucapan Karina mungkin itu hanya mimpi biasa dan kebetulan saat ini gurunya itu gak bisa hadir untuk mengajar.