Chereads / Demon Become Hero / Chapter 111 - Chapter 111

Chapter 111 - Chapter 111

*dash*

Agust dan Ferun berlari untuk mendekati satu sama lain.Saat Ferun di depannya Agust langsung melayangkan tinjunya pada wajahnya.Ferun yang dapat melihat tinju tersebut menghindarinya dengan mudah.

*buk*

Saat dia menghindari tinju Agust.Dia memanfaatkan kesempatan dengan mengincar dagu Agust.

*grap*

Agust dapat mengetahui niat Ferun.Dia yang mengetahui niat Ferun menangkap tinju tersebut dengan senyuman.Ferun kemudian menarik tangannya kebawah.Saat tangannya terlepas dari genggaman Agust,dia langsung menggenggam tangan Agust dengan erat.

*buk,buk,buk*

Ferun memanfaatkan kesempatannya dengan meninju Agust tanpa henti.Agust hanya dapat menerima tinju tersebut dengan telak.Akan tetapi Agust tidak menghentikan serangannya.Dia kemudian juga menggenggam tangan Ferun dengan erat.Kemudian dia mendorong tangan Ferun hingga patah.Ferun terkejut dengan pergelangan tangannya menjadi patah.Dengan tangan kanannya Agust meninju telak pada wajah Ferun hingga terpental ke belakang.

*blar*

Ferun terpental hingga menabrak beberapa pohon.Dia kembali berdiri dengan cepat.Pergelangan tangannya yang patah juga sudah kembali seperti sedia kala.Agust nampak tidak terkejut dengan pergelangan tangan Ferun yang kembali normal.Agust hanya tersenyum kecil kearah Ferun.

"Haah,jadi kau benar-benar memakai pil jiwa.Sepertinya kalian hanya penjahat dengan berkedok gereja."

"Sebaiknya kau tidak menghina utusan dewa."

"Hahaha utusan dewa apanya?Mana ada utusan dewa yang membunuh orang-orang tidak bersalah hanya demi sebuah pil."

"Membunuh adalah kata-kata yang terkesan kejam.Kami hanya membuat mereka semua menjadi korban suci.Mereka mati dengan terhormat dan mereka semua sedang berada di surga bersama dengan dewa."

"Haah."Agust kemudian mengacak-acak rambutnya dan berbicara dengan mata terpejam."Aku benar-benar benci dengan orang yang tidak menerima kesalahannya."

Agust kemudian membuka matanya,saat dia membuka matanya kedua matanya menjadi lebar.Agust terkejut Ferun yang sudah ada di depannya.Dan juga tinju Ferun yang sudah ada tepat di wajahnya.Agust tertinju tepat di wajahnya dan terpental ke belakang.

Ferun kemudian berlari mengejar Agust.Saat dia berada di samping Agust dia kemudian merentangkan tangan kanannya.Dengan lengan kanannya dia mendorong Agust ke tanah.Agust terdorong hingga tanah disekitarnya menjadi hancur.Ferun kemudian mengangkat Agust tinggi-tinggi dengan tangan kirinya.

*slurpp*

Seluruh besi yang ada dibagian kanan Ferun menjalar ke tangan kananya.Besi-besi tersebut berubah menjadi sebuah palu yang besar.Ferun kemudian memukul Agust berkali-kali dengan palu besar tersebut.Saat tubuh Agust menjadi terlihat lemas dia melepaskan Agust dari tangannya dan membuat Agust terjatuh perlahan ke tanah.

"Aku harap kau dapat melihat pemandangan indah."

*buk*

Suara pukulan palu tersebut terdengar dengan lantang.Ferun memukul sekuat tenaga hingga Agust ke langit.Agust yang terpental ke langit memejamkan matanya.Seluruh tubuhnya terasa kesakitan.

{Sial aku sudah lama tidak dibuat seperti ini.Sepertinya aku sudah harus sedikit menunjukkan kemampuanku.}

Agust kemudian membuka matanya.Dia kemudian mengayunkan tinjunya di udara.Ferun yang melihat itu menjadi kebingungan.

*doom*

Tiba-tiba saja Ferun terkena serangan pada dadanya.Serangan tersebut sangat kuat untuk membuatnya terdorong.Dan membuat dadanya terlihat terdorong masuk ke dalam.Agust kemudian mendarat di tanah dengan senyuman.Hanya dalam beberapa saat dada Ferun kembali seperti semula.Akan tetapi dia masih terkejut.

"Apa kau kaget?"

"Apa yang baru saja kau lakukan."

"Sederhana saja aku hanya memukul udara disekitarku.Tapi kau jangan lupa tanganku saat ini sangatlah kuat.Pukulanku cukup kuat untuk memberikan tekanan di udara.Tekanan yang pukulanku membuat gelombang kejut yang sangat kuat.Misalnya seperti ini."Agust kemudian membuka kakinya dan membuat kuda-kuda.

Agust kemudian meninju udara berkali-kali.Ferun mencoba untuk menghindari serangan tersebut.Namun serangan tersebut jauh lebih cepat daripada yang dia kira.

*buk,buk,buk*

Pukulan tersebut membuat seluruh tubuh Ferun terdorong ke dalam.Dia juga ikut terjatuh karena menahan serangan Agust.Pukulan itu membuatnya pingsan sejenak.Namun hanya dalam beberapa saat saja dia kembali sadar dengan tubuh yang sudah pulih.

"Sepertinya harus lebih banyak lagi."

Agust sekali lagi meninju dengan gelombang kejut yang banyak.

*slrupp*

Seluruh besi yang ada di tubuhnya menjalar ke kedua tangannya.Kemudian besi-besi yang berada di ujung jari tersebut saling menyatu sama lain.Mereka membuat sebuah perisai yang besar dan juga tebal.

*tang,tang*

Serangan Agust hanya dapat mendorong Ferun sedikit ke belakang.Perisai tersebut jauh lebih kuat dan juga tebal daripada yang Agust kira.Setelah serangan Agust kembali besi-besi tersebut berpindah ke tangan kanan Ferun.

"Akan aku tunjukkan seberapa banyak besi yang aku punya."

Ferun kemudian mengangkat tangannya keatas.Besi-besi tersebut menjalar keatas.Mereka membuat sebuah tongkat besi yang panjang.Dan di ujung tongkat tersebut kemudian melebar ke samping.Dengan besi yang melebar tongkat itu berubah menjadi sebuah palu raksasa berukuran duapuluh meter.

*woossh*

Ferun mengayunkan palu tersebut kearah Agust.Dengan palu sebesar itu membuat Agust tidak bisa menghindar dari jangkauan serangannya.Agust langsung melindungi dirinya dengan tangannya.Agust yang menahan serangan tersebut dengan langsung terdorong sedikit ke belakang.Ferun yang melihat Agust hanya mundur sedikit dari tempatnya membuatnya bingung.Saat Ferun melihat Agust,dia dapat tahu kenapa Agust hanya sedikit terdorong.

"Itu hanya akan bekerja satu kali saja."

"Kau benar,rasanya sepertinya kaki sudah hancur."

Agust menginjak tanah dengan sangat kuat hingga membuat satu kakinya masuk ke dalam tanah.Dia mempertaruhkan kakinya untuk menahan serangan Ferun.

*uhuk,uhuk*

Ferun tiba-tiba saja batuk darah.Sinar yang ada di garis putihnya juga menjadi redup sesaat.

"Sepertinya kau juga sudah pada batasmu ya?"

"Kita akhiri ini dengan satu serangan."Palu milik Ferun berubah pada ujungnya.Ujung palu tersebut sekarang mempunyai duri-duri yang besar.

"Kau benar."Agust kemudian menarik tangan kananya,saat dia menarik tangan kanannya aura merah yang ada di tangannya menghilang.

"Sepertinya kau yang sudah mencapai batasmu."Ferun kemudian mengayunkan palu ke arah Agust.

"Kau salah,akan aku tunjukkan jika aku serius."

Agust kemudian melayangkan tinjunya ke depan.Saat tinju itu bergerak ke depan.Dengan perlahan-lahan tangan Agust mengeluarkan aura biru yang tampak tenang berbeda dengan aura merah miliknya.Tinju Agust dan palu milik Ferun saling bertemu satu sama lain.

*blar*

Dengan tinju Agust membuat sebuah gelombang kejut yang sangat besar dan kuat.Gelombang tersebut membuat tanah yang ada di depan Agust menjadi hancur.Tidak hanya tanah pepohonan juga ikut terbang karena kuatnya gelombang kejut tersebut.Kerusakan yang dibuat Agust sampai 10 km lebih.Ferun juga tidak dapat terlihat di depan Agust.Dengan serangan tersebut bola kristal dan pilar hancur hingga tidak terlihat lagi.

"Setelah kau mengorbankan nyawa orang,kau hanya dapat membuat pil jiwa yang cacat."

Agust kemudian tersenyum melihat serangannya.Dia kemudian mengangkat kakinya yang masuk ke dalam tanah.Saat kaki terangkat dari dalam tanah.Pergelangan kaki Agust sudah patah dan menghadap terbalik dari yang seharusnya.Agust kemudian menjatuhkan dirinya dan berbaring di tanah.

"Jika kau tidak menghindar sepertinya kau sudah akan mati.Keluarlah bantu aku berjalan,aku sudah tahu kau berada disana."

Seseorang kemudian keluar dari balik pohon.Dia menggunakan jubah sehingga wajahnya tidak dapat terlihat dengan jelas.

"Kau dingin seperti biasanya,bahkan setelah aku seperti ini kau hanya mengabaikan aku."

Orang tersebut kemudian berjalan mendekati Agust.