Kira berjalan dengan mengikuti arah kertas yang dia pegang.Kertas itu menuntun Kira keluar dari hutan.Saat dia keluar dari hutan,tepat di depan Kira dia melihat sebuah desa kecil.Namun desa itu sangatlah sepi.Kira kemudian berjalan masuk ke dalam desa.Saat Kira berjalan di desa,desa itu tampak sudah tidak terurus.Banyak dinding-dinding yang sudah berlubang.Kira mengecek ke dalam setiap bangunan yang ada.Dia membuka satu rumah dari ujung hingga ke ujung lainnya.
Setiap rumah yang dia masuki hanyalah sebuah rumah kosong tanpa penghuni.Dan di setiap rumah juga ditutupi sudah oleh debu yang tebal.Kira kemudian keluar dari rumah terakhir yang dia masuki.Di ujung desa tersebut terdapat sebuah gereja yang cukup besar.Diantara semua bangunan yang ada hanya gereja saja yang tampak masih terurus.Bahkan lampu gereja tampak masih menyala.
Kira berjalan masuk ke dalam gereja.Di dalam gereja hanya berisi satu orang dengan jubah gereja putih.Orang tersebut sedang duduk di bangku paling depan.Kira berjalan mendekati orang tersebut.Saat dia semakin dengan orang itu,orang itu dapat mengetahui kedatangan Kira tanpa melihat berbalik.
"Senang bertemu denganmu pemegang simbol kegelapan."Pria itu berbicara sambil menengok sedikit ke atas.
Kira terkejut karena orang itu bisa mengetahui simbol milik Kira.
"Bagaimana kau bisa tahu aku?Dan bagaimana bisa tahu aku datang."
"Tentu saja kau tahu,sejak tadi kau masuk ke dalam rumah-rumah yang ada.Selain itu kau juga sudah pernah bertemu dengan cucuku."
"Cucumu?"Kira menjadi bingung.
"Lihatlah."Pria itu menunjuk keatas.
Kira langsung melihat kearah yang pria itu tunjuk.Saat dia melihat itu,Kira tidak bisa berkata apa-apa.Kira menemukan sebuah pilar yang sesuai dengan deskripsi.Namun di tengah-tengah bola kristal tersebut terisi Silvia.Kaki dan tangan Silvia tampak seperti ditelan oleh bola kristal tersebut.Hanya tubuh bagian Silvia dan sedikit tangannya yang masih tampak diluar.Bahkan rambut Silvia seperti mau ditelan juga oleh bola kristal tersebut.
"Apa-apaan itu...?"Kira sangatlah terkejut.
"Indah bukan?"
"Bagaimana bisa kau setega itu pada cucumu sendiri?!"
"Tega?Itu adalah tugasnya."
Pria itu kemudian bangun dari bangku.Dia bangun dengan tubuh yang tampak bungkuk.Pria itu kemudian menurunkan jubahnya.Pria itu tampak sangatlah tua,dia hanya tersenyum pada Kira.
"Sekali lagi aku ucapkan senang bertemu denganmu simbol kegelapan.Haruskah aku memanggilmu Kira?Perkenalkan terlebih dahulu aku adalah pemimpin dari gereja malaikat,kau bisa memanggilku paus Granel."Granel kemudian berjalan mendekati Kira."Aku punya permintaan untukmu.Maukah kau membunuh dirimu sendiri?"Granel bertanya sambil tersenyum.
"Sepertinya kau gila ya?Mana mungkin aku melakukan itu."
"Sayang sekali,padahal aku ingin membuat semua ini menjadi mudah."Granel menaruh tangannya di depan dada Kira.
*boom*
Kira tiba-tiba saja terdorong ke belakang.Kira menjadi bingung dengan dirinya yang terdorong.
{Serangan tadi rasanya mirip dengan milik ketua Schavio.Tapi rasanya milik dia jauh lebih kuat.}
"Akkkhhhh!!"
Silvia tiba-tiba saja berteriak kesakitan dengan kencang.Kira langsung melihat ke arah Silvia.Silvia nampak sangat kesakitan hingga wajahnya memerah.Bola kristal tersebut kemudian mengeluarkan sebuah cahaya hijau yang redup.
"Padahal aku sudah ingin membuat semua ini mudah."
Suara Granel terdengar berbeda dari sebelumnya.Tubuh bungkuknya juga perlahan-lahan kembali tegak.Dia kemudian juga melepaskan jubahnya.Tubuh Granel juga menjadi membesar.Pakaian yang dipakai Granel perlahan-lahan menjadi robek.Granel kemudian melepaskan pakaiannya yang sudah robek.
Saat pakaiannya terlepas Kira melihat sesuatu yang tampak tidak asing.Di tengah-tengah dada Granel terdapat bola kristal berwarna hijau.Bola kristal itu tampak sangat mirip dengan milik dari ketua Schavio.Namun bola kristal yang ada di dada Granel jauh lebih besar.Melihat itu membuat Kira tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya.
"Aku yakin kau tampak tidak asing dengan ini."Menunjuk kristal yang ada di dadanya."Aku baru saja mendapatkannya baru-baru ini.Kau tahu apa yang terjadi saat aku memakai ini?Aku akan memiliki kekuatan seperti dewa!"
Granel kemudian menunjukan mana yang dia miliki.Saat Granel menunjukan mananya,Silvia juga tampak menjadi kesakitan.Mana yang Granel keluarkan sangatlah kuat.Kira yang merasakan mana itu dengan jelas membuat tubuhnya merinding.Granel kemudian membuka telapak tangannya.Dia mengumpulkan mananya pada telapak tangannya.Mana yang dia miliki menjadi bola mana yang padat.Granel kemudian melemparkan mananya pada Kira.Bola mana Granel mengeluarkan sebuah warna hijau berbeda dengan warna mana pada umumnya.
Kira langsung melompat ke samping untuk menghindari mana tersebut.
{Apa-apaan mana itu!Bagaimana bisa dia memadatkan mana sebanyak itu?!}
*blar*
Seluruh dinding yang ada di belakang Kira menjadi hancur.Serangan tersebut membuat sebuah lubang yang besar di dinding.
"Kau sudah melihatnya bukan?Inilah kekuatanku!Inilah kekuatan dewa!Walau hanya sebuah mana mentah tapi dengan ini sudah cukup untuk menghancurkanmu."
Kira kemudian mencoba untuk membuat [Fire Spear].
*wosh*
Sebelum selesai membuat [Fire Spear].Granel sudah muncul di depan Kira dengan cepat.Granel kemudian mencengkeram kepala Kira.Cengkeraman Granel sangatlah kuat,Kira mencoba melepaskannya namun tidak berhasil.Granel mengangkat Kira keatas.Granel hanya tersenyum dan melepaskan cengkeramannya,Sebelum Kira dapat menyentuh dengan tanah.Granel memukulnya dengan sekuat tenaga.
*buk*
Kira dibuat terpental dengan jauh hingga menyentuh tanah.Bahkan saat Kira menyentuh tanah,dia juga belum terhenti terdorong karena saking kuatnya pukulan Granel.Kira yang akhirnya berhenti mencoba untuk beridiri.Namun dia tidak bisa karena dia merasa sangat kesakitan.Kira dibuat seperti merangkak hanya dalam satu pukulan.
{Apa-apaan itu tadi?}
"Ayolah aku yakin kau jauh lebih kuat dari ini."
Dengan tubuh yang gemetar Kira menunjuk ke arah Granel.Kira langsung meluncurkan delapan {Fire Spear] dan [Lightning Javelin] ke arah Granel.
*duar*
Seluruh [Fire Spear] itu mengenai langsung pada Granel.Dan pada saat yang bersamaan Kira dapat kembali berdiri dengan nafas yang terengah-engah.Saat asap yang ditimbulkan serangannya mulai menghilang.Kira dapat melihat dengan jelas Granel masih berdiri dengan tegak.Granel kemudian tersenyum dengan lebar.
"Tahan ini kalau bisa."
Granel kembali melemparkan mananya.Kira juga ikut membuat sebuah bola mana yang serupa untuk menahan serangan tersebut.Kedua bola mana itu kemudian saling bertemu.
*duar*
Ledakan dari kedua bola mana itu membuat sebuah ledakan yang kuat.Bahkan membuat tanah sekitarnya menjadi berlubang.Namun Kira yang membuat bola mana tersebut membuatnya kelelahan.Berbeda dengan Granel yang tampak tidak sedikitpun kelelahan.
"Haah,haah bagaimana bisa dia tidak kelelahan bahkan setelah mengeluarkan mana sebanyak itu?"
"Apakah aku terlalu kuat untukmu?Tentu saja kau tidak akan bisa menandingi dewa."
Granel berlari ke depan ke arah Kira.Kira yang melihat berlari seperti itu langsung berlari ke samping untuk menghindarinya.
"Sial jika seperti ini terus aku hanya seperti hewan buruan.Haruskah aku memakainya?...Tidak aku tidak boleh memakainya,aku tidak tahu aku cukup kuat atau tidak."
Saat sedang berlari,Granel sudah muncul di depan Kira.Granel melayangkan tinjunya pada Kira,namun Kira berhasil menghindari tinju Granel.Granel terus mencoba meninju Kira dengan kedua tangannya.Namun Kira tetap bisa menghindari tinju tersebut.Kira menghindar sambil berjalan ke belakang.Karena terus berjalan ke belakang Kira akhirnya terhenti karena rumah yang berada di belakangnya.Granel tersenyum pada Kira.
"Terimalah ini!"Kira kemudian melayangkan tinju pada Granel.
*buk*
Kira meninju perut Granel,namun Granel tidak bereaksi apa-apa.
*buk*
Granel membalas pukulan Kira tepat di perutnya.Kira yang merasakan pukulan tersebut menjadi tidak bisa bernafas.
"Haah,haah."
"Membosankan."
Granel kemudian menendang tubuh Kira dengan keras.Kira terpental hingga menabrak beberapa rumah.Kira terbaring diatas puing-puing rumah yang dia buat hancur.Dia mencoba untuk berdiri kembali namun dia kesakitan.
"Sial sepertinya tulangku retak.Padahal aku berlari lebih dulu dibanding yang lain karena ingin menyelesaikan dengan cepat dan membantu mereka.Tapi jika seperti ini sepertinya aku yang membutuhkan bantuan."Kira berbicara dengan mulut yang mengeluarkan sedikit darah sambil melihat langit.