Suasana di ruang makan itu benar-benar terasa sunyi, hanya dentingan dari sendok dan garpu yang mengisi kesunyian itu. Eli melirik William yang tidak bersuara selama menghabiskan makan malamnya. Mengapa hubungannya dengan pria itu makin memburuk, William benar-benar berubah. Rasanya hubungannya dengan pria itu kembali ke titik awal, bedanya dia mengetahui perasaannya, dan dia juga menampiknya.
"Sampai kapan kau akan terus memandangiku? Makan makananmu, El." William menegur Eli yang tertangkap basah sedang memandanginya, hingga melupakan makanannya. Sementara itu, Eli langsung memfokuskan pandangannya ke arah makanannya kembali.
"Maaf, kak Wil," jawabnya lirih. Namun, Eli meletakkan peralatan makan di tangannya ke atas piring. Kini Eli secara terang-terangan memandang William dengan berani.