Setelah mengetahui jika Arjuna sudah sangat kelaparan. Arini pun menghentikan pekerjaannya.
"Pak. Kita tunda dulu ya! Nanti kita lanjutkan lagi, kasihan Juna, dia terlihat kurang sehat," ucap Arini.
Ronald pun menganggukkan kepalanya karena dia juga tidak mau menyiksa putra angkatnya itu.
"Baiklah, nanti kita lanjutkan lagi. Aku juga tidak mau menyiksa putraku yang baik ini," ucap Ronald sambil tersenyum kearah Arjuna.
Arjuna pun langsung tertawa saat mendengarnya, "hahahaha … terima kasih papa ku tersayang, kamu memang papaku yang paling baik!" Ucap Arjuna. Dia pun hendak bangun, namun dia melupakan jika Arini masih diatas pangkuannya. Hingga dia pun menepuk dahinya karena dia tiba-tiba menjadi bodoh.
"Oh Tuhan! Arin sayang, aku hampir saja melupakan kamu. Hehehehe … Arin sayang, bisakah kamu berdiri terlebih dahulu?" Pinta Arjuna dan Arini pun mengikuti permintaannya. Arini pun bangun dari tempat duduknya dan Arjuna tiba-tiba melihat ada dokumen yang jatuh.