Setelah tenaga dalamnya itu mengalir deras, Randika meraung keras sampai-sampai suaranya itu menutupi suara baling-baling helikopter. TIdak sampai di situ, raungan Randika masih menggema ke seluruh tempat. Teriakannya yang lantang itu langsung membuat semua orang menutup telinga mereka karena saking kerasnya.
Teriakannya itu berhasil membuat para polisi melepaskan jari mereka dari pelatuk dan menutupi telinga mereka.
Randika yang daritadi berdiri diam itu sudah menunjukan kekuatannya. Seluruh tubuhnya sudah diselimuti oleh tenaga dalamnya dan aura membunuhnya sudah memancar dengan hebat.
Nama Ares bukanlah dicapai melalui prestasi melainkan ribuan orang yang telah dibunuhnya tanpa pandang bulu. Awalnya Randika enggan membunuh para polisi ini karena mereka adalah saudara sebangsa dan setanah air. Tetapi jika mereka menghalangi dirinya, itu sudah lain cerita.