Randika lalu membawa Inggrid kembali ke rumah. Melihat nona mudanya itu kembali, Ibu Ipah menangis bukan main. Mereka berdua langsung berpelukan dan Ibu Ipah tidak berhenti meminta maaf.
Para pendekar yang dibawa Yosef ke rumah ini sudah tidak ada, tetapi kekacauan yang ditimbulkannya masih tetap ada. Luka Ibu Ipah tidak memungkinkannya untuk membereskan ini semua.
Namun, semua ini hanyalah masalah kecil. Yang paling penting adalah Inggrid berhasil pulang dengan selamat.
"Apa nona lapar? Ibu akan menyiapkan sesuatu." Kata Ibu Ipah dengan cepat.
Inggrid mengangguk dan Ibu Ipah segera pergi ke dapur.
Melihat wajah pucat Inggrid, Randika merasa hatinya menjadi sakit. Dia lalu menggendong belahan jiwanya itu ke sofa.
Mereka berdua hanya duduk dengan diam sambil berpegangan tangan.
Setelah makan malam bersama-sama, Inggrid merasa dirinya benar-benar capek dan ingin kembali ke kamarnya untuk tidur.
Sambil menggendong Inggrid, Randika ikut masuk ke kamarnya.