Bibi Riyana kembali ke rumah Paman Hendri dengan wajah kesal luar biasa. Moodnya sangat jelek hari ini. Gara-gara itu semua pelayan di rumah Paman Hendri tidak berani bertanya ataupun membuat kesalahan. Kalau tidak, Bibi Riyana bisa marah besar.
Sejak semua aset dan rumahnya disita oleh Bastian, Bibi Riyana terpaksa tinggal di rumah Paman Hendri. Dia tidak bisa kembali ke Inggris untuk bertemu suami dan putrinya sebelum dapat menghentikan proyek mobil listrik Bastian.
Kekesalannya semakin bertambah saat Bibi Riyana tidak bisa menemukan Paman Hendri di rumah. Rasanya Bibi Riyana ingin menghancurkan perabotan yang ada di ruang tamu.
"Kenapa wajahmu kesal begitu?" tanya Paman Hendri saat tiba di rumah.
"Kakak, dari mana aja?" Bibi Riyana bertanya dengan tajam.
"Aku? Hmm… aku tadi ke rumah temanku," jawab Paman Hendri berbohong. Dia tidak bisa mengaku kalau baru saja pergi ke makam Maria.
Melihat Bibi Riyana yang sedang kesal, Paman Hendri minta pelayan menyiapkan teh.