"wah lihat lihat, apa ini?? bahkan kita disambut dengan pemandangan lucu seperti ini,".
ujar salah satu kru reporter tersebut setelah melintasi barisan senam,
"ini kegiatan kami selama beberapa hari ini, senam pagi, sepak bola, atau melakukan chalange untuk mengurangi kejenuhan , "
ujar salah satu tentara wanita yang mengawal rombongan reporter tersebut,
"oh, bukan itu maksudnya.' emmm itu'...' orang itu,.."!!!
seraya menunjuk pemuda yang sedang mengawal senam,
"itu yang seperti orang asing.., "bahkan tampaknya lebih asing untuk seorang pemandu senam,."
"itu... orang indo???"
ujar salah satu kru wanita tersebut yang takjub melihat nuh yang memang perawakanya tinggi dan sedikit terlihat lebih putih.
"bukan itu yang aku maksud,...!!" tulisan di punggungnya..."
ujar kru yang bernama hamdan menyela kata kata
nia , sontak para kru dan tentara wanita tersebut menyipitkan mata,
seraya mengeja tulisan tersebut
"s..sal salsa will yo..u marry me."
"sal.. sal.. anisa nur salsabila ?? ujar nia menjadi terkejud bukan main.
"emmm ambil gambarnya". ujar budi selaku pemimpin rombongan reporter tersebut yang menginginkan moment tersebut tak terlewat begitu saja.
"segera kumpulkan faktanya, dan bersiap mengadakan wawancara exklusif dengan pemuda" tersebut.
"baik'" baik pak!!",
ujar nia yang memang terlampau lebih muda dari kedua seniornya tersebut seraya memotret nuh.
"e'hem mari menuju tenda yang sudah di sediakan masih banyak yang akan kami kerjakan setelah ini".
ujar tentara wanita dengan tegas dan wibawa
"oo maaf- maaf mari... "ujar mereka menanggapi ajakan tentara tersebut menuju tempat singgah sementara saat meliput di tempat pemusatan penanganan virus.
kali ini hari berganti seperti begitu cepatnya ,bahkan nuh masih terbayang-bayang dengan jelas kejadian memalukan yang ia lakukan secara tidak sadar.
ia pun belummempersiapkan mental untuk kembali bertemu dengan salsa karna kejadian sebelumnya.
"argh.... aku harus bilang apa... ??atau bagai mana??
.. kenapa aku seperti semalu ini...?"
gumam nuh yang menutupi wajahnya dengn tangan.
ibu...! memang, bila di bantu berterima kasih.bila salah mintalah maaf dan jangan ragu, itu sangat membantu..
tapi untuk melupakan rasa malu ini.... bagaimana??
'aku bahkan tak ingat berbuat salah atau tidak... ' tapi rasanya tak ingin melihatnya..." ujarnya seraya menggeleng-gelengkan kepala
"wah kamu di sini mba' nusaibah...!!?"ujar salsa yang sudah berdandan bak pemandu senam sungguhan,
kali ini ia memakai jaket hitam putih, topi, training sepatu yang hampir semuanya berwarna putih,ber diri di depan nuh.
nuh yang sadar akan kehadiran salsa di hadapanya terkejut bukan main.
"aaa!... huh.. kok kamu di sini??
' kok bi.. bisa di sini?? sess sejak kapan??"ujar nuh yang takut salsa mendengar semua kata katanya tadi.
"wah ituh..., hanya sedikit dari kata katamu, yang ku dengar",
kira-kira begini bunyinya...
emm ibu... aku bertemu seorang wanita cantik lucu baik yang ingin ku bawa pulang...
nuh yang sadar bahwa ia tak mendengar apa apa sontak berubah menjadi lega, dan ter kekeh,
"hhh kamu ini... memang ya... sotoynya luar biasa!!" ujar nuh yang sudah memakai seragam lengkap membaringkan tubuh kembali di ranjang.,
"satu lagi... ingat namaku baik baik... 'namaku ibnu nusaibah... ' ibnu itu sebutan anak untuk laki laki.."jadi.... kalo manggil
jangan pake mba.. ok.
"hush... sana sana. senam, aku sedang sakit.. ujar nuh seraya menutup kepala dengan jaket biru yang kini telah menjadi pengingat akan seseorang.
"wah bagus kalau begitu., mungkin nih ya.. klo kamu bilang sakit nanti kita akan di karantina di rumah sakit.
'em sebenarnya aku sih gak bakal lari klo hanya di karantina denganmu,tapi....
'memangnya kamu mau dan yakin mau di karantina gara gara virus???gak enak...' nasi lauk hambar, infus... terisolasi.
arghh...aku bahkan tak percaya kamu selemah ini dengan... tub..
mendengar kata kata salsa nuh sontak kembali terduduk cepat.
"eh eh eh , apa kamu bilang apa tadi?? aku sakit?? wah kamu salah dengar,
'tadi aku bilang 'kamu'...!!"
'kamu.. sal... buktinya nih.. nih. aku sehat sehat aja tuh ". ujar nuh seraya tersenyum lirih dan melakukan pemanasan.
"bagus lah,. ayo tar di hukum lagi sama pak tni". ujar salsa mengajak nuh bergegas.
hingga...
"o ia nuh", ujar salsa yang berjalan selangkah didepan nuh.
eng??
"maaf soal jaketmu...," ujar salsa di tengah tengah perjalanan akan menuju gerombolan orang orang karantina yang bersiap melangsungkan senam,.
"ah.. ituh.. kamu bahkan dah minta maaf. hhhh entah gimana pun aku juga gak bisa bilang apa apa"...
hehe, aku bahkan menyombongkan hal yang tak aku ketahui kemarin". ujar nuh . seraya menggaruk kepala, karena malu.
"lupakan lupakan!!!" singkat nuh .
"ah hehe kamu pasti malu banget ya,.'tadinya aku tak bermaksud,' agar kamu menjadi bahan tertawaan' karna mengidolakan aku".
"ah.. hehe gaya bicaramu...seakan kamu banyak di kenal orang saja hehe.
'gak, aku gak malu kok!!
seenggaknya mereka hanya berpikir aku mungkin menuliskan nama pacar di jaket ku ini.
"emmm ya mungkin sedikit orang pernah melakukan hal itu".
ujar nuh yang berusaha untuk tidak mengingat hal hal aneh yang telah terjadi.
" jangan ah.. aku bahkan sekarang telah baik baik saja karna kamu maupun aku kan tau keaadaan yang sebenarnya" ujar nuh yang masih terlihat sok kuat.
dan berusaha meyakinkan salsa.
"mmmmm seperti itu... bay the way tadi itu...
kamu duduk merengek sudah sejak kapan??"
tanya salsa seraya tersenyum
a..heheheh itu.... he ak aaku hanya...
ujar nuh yang tergagap-gagap.
"hanya...??"ujar salsa yang memandangi pria bertubuh tegap nan tinggi saat ini menjadi di sampingnya itu.
nuh tampak kebingungan hanya asal jawab.
"hanya sedikit memikirkanmu". dan membuat keadaan semakin tak terkendali.
"argh!!! apa yang ku pikirkan... heh kamu bosan hidup ya... ???"apa maksudmu bilang memikirkanya???.dalam benak nuh berbicara dengan dirinya sendiri.
Sontak mendengar kata kata itu salsa berhenti berjalan dan tetap menatap nuh,. ia pun menarik bagian atas jaketnya, nuh yang sadar akan hal itu mendadak jantungnya berdebar kencang, akan apa yang di lakukan salsa padanya,
"sal apapun yang ada di benak mu jangan lakukan"dalam hati nuh penuh harap.
"nuh... kenapa efeknya begitu lambat..?bisik salsa tepat di depan muka nuh".
"nuh... setidaknya masih ada sepuluh hari.
kamu masih ingat jelas janjimu kan', untuk selalu membantuku. lirih salsa.
nuh yang tersadar akan hal itu langsung membuka mata dan berkata
" eh... selain itu kamu juga harus inget...ses..uat
salsa langsung memotong kata kata nuh dengan bertanya apa yang harus ia ingat agar dapat di bantu nuh,seraya melepas masker.
"apa nuh?? sebutin!!?"
nuh yang mulai berfikir yang tidak tidak mencoba melepaskan diri dengan mencoba berdiri tegak namun terhalang oleh cengkraman salsa.
"t..olong jajjangan melakukan hal yang memalukan" lirih nuh sambil memejamkan mata.
"lagi??" ujar salsa seolah hal itu dapat dengan mudah ia lakukan, dan meminta nuh menyebutkan hal lain,
"tolong kamu lepaskan tangan mu ini...,"
"aaa itu.. ok aku lakukan setelah kamu membuka mata ujar salsa,
aku akan membuat kamu mengingat ini nuh,
sepuluh hari ini, akan ku buat kamu mengetahui apa yang aku ingin, tanpa harus berbicara. dalam hati salsa.
dan akhirnya terserah padamu.
bilakah aku persimpangan jalan bagimu,
tentukanlah, datangi atau pergi berlalu.
Perlahan nuh membuka matanya ia pun di buat terbelalak mendapati kening salsa telah dua sentimeter di depan keningnya, membuat nuh tak sempat mengelak ,
dan untuk pertama kalinya kulit nuh bersentuhan dengan lawan jenis. membuat sekujur tubuhnya bergetar,
sadar bahwa itu tak boleh terjadi nuh mencoba melepaskan dirinya, namun tiba tiba salsa berkata,
"Nuh.. aku gak bakal minta tolong melebihi batas ini.' jadi tolong berikan aku sedikit waktu".
" aku gak akan menyusahkanmu lagi,. janji".
nuh... bilakah cinta itu ada, aku harap ini lah ia nuh.
ss.. sal..
"nuh... aku tak akan meminta jawaban apa apa darimu".karna telah banyak yang engkau beri.
engkau telah meluangkan waktumu lebih dari apa yang ku kira.
"meski aku mencoba... mencoba mencari kekosongan dari dirimu,, membuatku semakin tersadar aku hanyalah orang asing bagimu,
'bahkan sampai detik ini engkau tak pernah berniat menanyakan sesuatu berkaitan dengan diriku kecuali aku yang memberitahumu.
"nuh... aku harap, di lain waktu kita akan bertemu tapi bukan sebagai orang asing".
"maaf, 'maaf jika caraku ini salah, 'aku hanya... tak ingin berlalu begitu saja dengan seseorang sepertimu,
seseorang yang dengan ketulusan hati, seseorang yang penyayang.
dan akhirnya terserah padamu nuh...,ujar salsa yang menitihkan air mata.
"sal. maaf, aku gak bisa berkata apa apa.
kamu berharga sal."
"aku gak pantas mengenalmu lebih jauh setidaknya saat ini".
"kka..karna aku... aku sedang dalam jalan menepati janji pada seseorang.
ma'af..." singkat nuh yang merasa bersalah dan tertunduk.
"ia nuh, aku anggap kau tak berkata apa apa,
"dan aku tak mendengar sesuatu apapun.
karna kehadiranku bukan yang pertama di hatimu".
lagi pula aku orang asing, ujar salsa ter sedu.
"Dah, aku lega kok, makasih kamu dah mau jujur".
yuk kita bergegas,ujar salsa seraya membalikan tubuh dengan menyeka air mata yang sudah terlanjur mengalir.
"ssal... "tiba tiba nuh memegang tangan salsa yang akan beranjak melangkah.
"kamu gak perlu merasa bersalah nuh, masing masing dari kita tak melakukan kesalahan apapun",
"terima kasih atas semuanya kamu setidaknya menjadi orang jujur dan mau mendengarkan isi hatiku".
"biar lah, seperti biasanya, kamu cukup lakukan bagianmu,". dan apa yang kamu rencanakan".
"dan aku melakukan bagianku".ujar salsa seraya melangkahkan kaki,
dan memaksa nuh merelakan genggaman tanganya melepaskepergian salsa.
akhirnya di pagi yang mendung seolah mengerti dua orang asing itu kembali menjadi orang asing sepenuhnya.
menjaga erat harapan masing masing,.
meski harus menelan pahitnya kenyataan.
"bahkan mereka saling terbayang akan kata demi kata yang telah mereka ucapkan".
"sal.. aku adalah pria terhormat. aku telah berjanji pada ibuku tak akan menyakiti wanita camkan".
"nuh.. berapa persen kemungkinan cinta terjadi pada orang asing??"
"emmm orang asing?? 95persen sal, karna cinta pandangan pertama itu lebih dominan dalam islamta'aruf namanya.
bahkan terjadi pada orang yang pertama berkenalan sekalipun tapi jarang yang mempraktekan.
"nuh... kenapa kamu bahkan nusaibah binti ka'ab sangat ingin melindungi rasulullah??
karna rasulullah selain pembawa ajaran agama islam, dialah kekasih allah".
"akupun akan membela beliau bahkan harta benda bahkan nyawa akan ku berikan".
"emmm jadi kamu memencintai rasul karna rasul kekasih allah".
"aku pun akan seperti itu nuh, mencintaimu karna
agamaku yang masih kurang...
" hmmm namun apalah daya kalau kau punya tambatan hati,
"setidaknya aku merasakan lega meski harus mengingatmu dengan sedikit rasa sakit".gumam salsa yang kini membolak balik posisi tidurnya.
"apa yang kau lakukan ibnu.... ibnu nusaibah... bahkan kediaman mu menyakitinya".
"uh... sal... kenapa kamu harus melakukan hal ituh... eh aku pun gak bisa nyalahin dia,.
" aih... kenapa jadi gini sih... ujar nuh yang berkeluh kesah, ini apaan lagih.. seraya membolak balik jaket. gawat gawat... ah entah lah... ujar nuh seraya menghempaskan tubuhnya ke ranjang serta menutupi kepala dengan jaket yang penuh cerita maafin aku sal... lirih nuh di balik jaket.
dan terlelap hingga pagi menjelang.