Chereads / CINTANYA ORANG ASING / Chapter 3 - Akulah mereka Berdua

Chapter 3 - Akulah mereka Berdua

"Bu' dulu dalam dalam perang rasull itu, apa nggak ada perempuanya ya bu?" tanya nuh kecil yang masih dalam pertumbuhan,.

"Oo ada dong!" jawab

khadijah yang sedang sibuk menyetrika baju.

nuh yang sedang memegang mainan kapten amerika sukses penasaran atas kata kata ibunya itu, lalu mendekat bahkan meninggalkan belasan mainanya yang berserak.

bahkan dulu itu ia lebih pantas di sebut pahlawan super ujar khadijah seraya menyentuh hidung putranya yang hampir tidak kelihatan.

"tapi dia nggak bisa terbang!!!" celetuk nuh yang dengan kekanak-kanakanya. "kapten mu pun juga",celetuk khadijah menanggapi anaknya yang menggemaskan tersebut.

"dulu itu bukan pahlawan yang terbang,'tapi panah"

seraya memeragakan anak panah berterbangan",

lalu mengelitiki nuh,sontak nuh pun tertawa geli.

"ah ibu bohong... kapten adalah yang terbaik..."

ujar nuh yang hampir tak bisa berbicara dengan jelas berkat di kelitiki ibunya itu.

"bener ibu gak bohong ia juga pandai memainkan pedang dan perisai"ujar khadijah tersenyum.

dan kembali mengelitiki anaknya yang masih berumur delapan tahun.

"nuh namanya adalah 'nusaibah binti ka'ab'" ujar ibunya sesaat setelah mematikan setrikaanya. "aaa nusaibah"

"namaku juga nusaibah bu... ibnu nusaibah wih aku juga super hiro juga dong"ujar nuh kegirangan.

" Nuh, nuh... "ujar salsa yang sejak tadi memanggil

kamu orang mana?? tanya nya lagi.

nuh yang tersadar dari lamunanya tersebut langsung menjawab ,

"aku orang cilacap. aku orang cilacap seraya membenarkan posisi duduknya di dalam pesawat", kini mereka di alih terbangkan menuju tanjung pinang untuk di karantina di pulau penyengat,.

"ooo orang cilacap inyoung inyoung itu tah" ujar salsa menggoda.

"HHH senyum nuh yang mendengar kata kata salsa, "salsa kamu gak mau kan aku samakan dengan bumbu penyedap makanan??"

"kamu bisakan diem-diem aja gitu..??. 'lihat karena kamu' kita di paksa duduk berdua dan terpisah dari penumpang lain" ketus nuh.

"hey nuh... kamu tuh yaa harusnya bersyukur duduk di dekat saya... karna saya wanita yang membawa sinar mata air di surga" ujar salsa yang menjadi kesal dan menyilangkan kedua tanganya serta menghela nafas.

"terserah"singkat nuh yang tambah bingung dengan arah pembicaraan orang asing yang menyebabkanya dalam berbagai masalah itu.

"katanya dulu nabi nuh tuh penyelamat kaumnya bahkan hampir perwakilan dari seluruh hewan di bumi dari air bah". "ternyata ada orang yang memakai namanya bahkan dia orang yang

sangat pemarah".

celetuk salsa yang merasa tak di pedulikan.

"nuh yang tersadar bahwa salsa sedang membicarakan namanya kembali menatap tajam wanita yang ber rambut hitam lurus ber masker itu bak elang yang siap mencengkram mangsanya.

"kan kan kan, hey plimplan kenapa menatapku seperti itu?? ujar salsa terkaget karena telah di pandangi oleh nuh. nuh pun kembali mengalihkan pandanganya ke jendela.

kalo suka bilang aja lirih salsa yang tak bisa menghilangkan kebisa'anya yang asal ceplas ceplos berbicara.

"HHH nuh yang mendengar kata kata salsa yang mempermasalahkan namanya sontak tersenyum lirih.

"Sebenarnya namaku bukan nuh, itu nama panggilan saja. aku memang tak sederajat dengan beliau. namaku Ibnu nusaibah".

"tapi dari nama pemberian ayahku ini, ia ingin aku mengingat bahwa ada wanita yang dulu sampai rela membahayakan nyawanya bagi seseorang terkasih di hidupnya."

Nuh yang bercerita sambil memandangi jendela seakan kembali ke masa-masa ia sangat mengagumi nusaibah binti ka'ab yang di ceritakan oleh ibunya itu.

"OO jadi nusaibah itu wanita". "nuh nama panggilan", jadi kamu yang mana?? tanya salsa yang meledek. "wah atau kamu ini sebenarnya punya dua ya"...

nuh yang mendengar kata-kata itu sebenarnya ingin marah, hingga menatap wanita itu hampir beberapa saat. ia pun melepas masker yang telah lama melekat di mukanya.

"aku keduanya dari nama itu" jawab nuh seraya tersenyum, dan kembali menatap ke jendela.

"OOO jawab salsa kembali. eh kamu nggak mau tau namaku ta..? ujar salsa membuka tas dan mencari-cari sesuatu yang entah itu apa.

"dah tau pun saya, salsa kan? mudah di ingat karna hampir mirip dengan penyedap makanan".ujar nuh yang tak berubah posisi dari menatap ke luar jendela.

"HHH memang kamu ini ya anak cilacap u... hhhh..

ketemu...

'anyoung-anyoung". "hey liat sini hey 'anyounghasimnikka'... 'halo halo'.. ?

salsa yang merasa tidak di pedulikan menarik kerah jaket sport biru milik nuh.hingga membuat nuh kembali melihat ke arahnya.

"ini kartu namaku... namaku adalah anisa nur salsabila". memang bukan nama pemberian orang tuaku tapi artinya wanita sinar sungai di surga"

Nuh yang mendengar kata kata itu seolah ada yang menjanggal dan membuatnya langsung bertanya.

"tunggu-tunggu bukan nama pemberian orang tua?" tanya nuh penasaran dan sekarang merubah arah tubuh tegap berisi itupada salsa.

"Wah bahkan kamu gak tau??"

(kamu selama ini gak pernah liat tv ya dasar gaptek) dalam benak salsa yang ingin kembali menggoda nuh.

Salsa lalu melepaskan maskernya dan menghirup udara yang sejak tadi kesusahan bernafas dengan memakai masker.

"ia kedua orang tuaku non muslim, aku mendapat hidayah karena 'teman-temanku' terutama sahabat".

"tapi aku sangat sayang kedua orang tuaku. berkat mereka aku bisa seperti saat ini".

lirih salsa dengan mata yang berkaca-kaca.

nuh yang tersadar bahwa wanita yang penuh energi dan terlihat ceria ini mempunyai cerita hidup yang begitu menyentuhnya hatinya, karna ia tak bisa membayangkan mempunyai orang terkasih tapi berbeda keyakinan dan harus hidup satu atap.

ia pun mencari tisyu yang tadi pagi belum sempat ia kembalikan.

"Ini lap air mata ituh" tisyu itu milikmu tadi pagi saat kamu tak sadarkan diri kupakai untuk membersihkan muntahan". makanya kalo belum terbiasa dengan penerbangan setidaknya minum obat antimo atau apalah itu. jadi tidak pingsan dan muntah" ujar nuh tersenyum, untuk merubah suasana sedih yang baru saja terjadi.

(ah bodoh kenapa pake acara muntah lagi)dalam benak salsa yang sangat malu bercampur dengan haru membahas nama yang bukan pemberian orang tuanya.

"maaf atas sikapku dari tadi pagi ,kamu boleh minta bantuanku bila perlu". terlebih kamu traveling sendiri wanita lagih, dah gitu keluar negri.dan hey bahkan sekarang kamu menangis,"

ujar nuh kembali mencoba menghangatkan suasana.

sebenarnya nuh sempat takjub dengan paras yang di miliki salsa sejak saat terjebak di kamar pasien.

dan hal itu terjadi dalam ketidak tahuanya bahwa salsa adalah seorang actrist dan sebenarnya ia bersama dengan bodyguard dan asistenya.

"janji ya!" ujar salsa seraya menghapus air matanya.

"janji ujar nuh menghibur salsa , 'ooo ini kartu namamu', aku save nomormu ok".

"kosong delapan lima tiga tiga kosong tiga tiga tiga wah sampai terakhir tiga hehe"

salsa yang melihat nuh dengan senyumnya kembali tersentuh dengan orang asing yang begitu baik padanya.

"OOO ia nuh. coba ceritakan nusaibah binti ka'ab yang melindungi orang yang paling ia kasihi dalam hidupnya", "ia melindungi keluarganya ya?? atau pujaan hati?? pacar??"

tanya salsa sambil mengelap air mtanya dengan tisyu, ia yang memang seorang mualaf masih begitu ingin tau banyak tentang islam terlebih kisah kisah wanita dalam islam.

"ahh itu... 'bukan pujaan hati yang seperti kamu maksud', 'bahkan dia sudah berkeluarga bahkan keluarganya juga ikut dalam melindungi kekasihnya tersebut".

"wah mengharukan kisah cintanya", perempuan melindungi yang terkasih" , bahkan ia sudah berkeluarga?", "kuat banget ya nusaibah itu merelakan cintanya dan melindunginya". ujar salsa

seraya menyentuh dagunya dengan terkagum- kagum akan kisah nusaibah.

Nuh yang mendengar pernyataan wanita di sampingnya itu terkejut dan sontak tertawa,

"hhhh jangan bilang yang kamu maksud itu... cinta pacaran yang merelakan pacarnya lalu tetap melindunginya" "hhh cinta ini lebih tepatnya adalah cinta kepada rasulullah".

"bahkan aku pun bila di masa itu akan mengorbankan harta benda dan nyawa kalau perlu untuk melindungi rasulullah".

"eh rasul tah hhh ku kira cinta yang hhhh" ujar salsa tersipu malu.

mereka pun menjadi sangat dekat sejak saat itu, di sore hari menjelang redupnya mentari.

sejenak mereka terlupa akan beban dan ambisi masing-masing,

bahkan telah timbul benih-benih kagum akan satu sama lain di dalam perjalanan menuju tanjung pinang.

bahkan salsa sejenak terlupakan akan tanda tanya besar di hatinya, akankah ia melangkah lebih lanjut mengenal nuh yang sudah terlihat sifat hangatnya?"

akankah nuh tetap menjadi nuh yang seperti ini atau... bahkan ia akan berubah setelah ia tau bahwa salsa seorang actrist.

semua itu tenggelam dalam tawa kebersamaan mereka yang entah akan membuat 14 hari kedepan menjadi sangat lah lama atau malah menjadi sangat singkat.