Tarra melihat ke arah kanan dan kiri, suasana malam terasa sangat sepi karena ini telah larut malam sekali.
Luis dan Frans yang akan semula akan mengantarnya pun Tarra tolak mentah-mentah karena Tarra tak mau Luis atau Frans terlibat dengan situasi.
Mungkin Pieter saja datang mencegatnya, sesekali Tarra melihat kebelakang memastikan apakah ada Pieter di belakangnya atau tidak.
Duukkk ... kepala Tarra menambak seseorang karena terus saja menengok ke belakang.
"Kalau jalan hati-hati Tarra," orang yang Tarra hindari ternyata ada di depannya.
"Kenapa kau ada disini?" tanya Tarra.
Pieter hanay tersenyum saja, jari-jarinya menggaruk bulu alisnya yang tak gatal.
"Kamu tau alasannya Tarra, jangan berpura-pura untuk menyangkalnya," ujar Pieter.
Tarra hanya terdiam, mungkin Tarra harus menjelaskan yang sebenarnya kepada Pieter.