Chereads / The Oldest Land / Chapter 81 - 18+ Khusus Dewasa, anak kecil bobo aja

Chapter 81 - 18+ Khusus Dewasa, anak kecil bobo aja

""Bisa karena ada fungsi baru ruang,yaitu cukup mas memikirkan benda yang ingin mas pindahkan dan tempatkan di dalam pikiran mas, dan kemudian woossss benda itu akan berada di tempat yang mas inginkan""

""Kerennnnn mas, bisa ga mas ajarin denok juga?"" bertanya adi dengan mata yang penuh kemerlap bintang

""Bisa sayang, sebentar biar aku berikan kamu ijin untuk memerintahkan ruang"" setelah beberapa saat adi menaggangguk seakan menerima jawaban dari ruang

""Ok sayang, udah beres sekarang coba pindahkan kita untuk masuk ke dalam vila""

""Bener-bener bisa nih mas? Mas ga boong kan sama denok!""

""Tenang sayang kenapa mas harus boong sama kamu, udah sekarang coba aja, ga ada salah nya kan"" berkata adi menguatkan denok

""Ok mas, denok coba"" sesaat kemudian denok membayangkan dirinya dan adi berpindah ke dalam vila lebih tepatnya kamar mandi

Sesaat kemudian seperti terhisap sesuatu, adi dan denok menghilang, dari posisi mereka di ladang, kemudan mereka berdua muncul kembali di dalam kamar mandi

""ehhhh berhasil mas, kita berhasil pindah di dalam vila, luar biasa, maka nanti aku ga perlu capek lagi yah kalo jalan-jalan di dalam ruang yang sudah semakin besar ini""

""Yup betul sayang, inilah kelebihan yang dimiliki oleh ruang sekarang"" jawab adi sambil emmeluk denok

Sampai denok merasakan sesuatu yang tidak beres dari pelukan adi, dan dia yang mengetahui keisengan adi menjadi merajuk

""Mas kamu nakal deh""

""Mumpung sudah di kamar mandi, ayo mandi bareng sayang"" berkata adi membujuk denok

Sambil memeluk denok, adi mulai melepaskan pakaian keduan nya, hingga beberapa saat kemudian keduaanya menjadi sepasang bayi, murni tanpa sehelai benang pun

Adi yang memandang tubuh denok tidak bisa tidak tersenyum sambil menahan gairah, melihat denok yang bertubuh sexy, dengan dua buah keindahan yang terbentuk sempurna, dan di tambah sosok tubuh yang sangat proporsional tentu membuat adik kecil adi menjadi hormat berdiri tegak

Seakan membalas tatapan panas yang dikirimkan adi, denok yang juga dengan wajah memerah melihat sosok adi yang bugar, dengan otot yang padat tetapi tidak berlebih, dan mengalihkan pandangannya ke arah bawah

Tempat dirinya merasakan panas yang membara dari adik kecil adi yang sudah mengeras layaknya pilar bendera, siap di tancapkan di taman kenikmatan

Menyentuh dengan penuh perhatian, denok mengelus adik kecil adi dengan sangat lembut, membuat adi yang sudah merah menjadi mengeram ""Uuuuuuuuu, terus sayang, disitu yaman""

Seperti menjawab permintaaan adi, denok yang semula dengan lembut membelai kini menambahkan kekuatannya untuk membuat adi semakin yaman, sampai akhirnya denok menelan adik kecil adi, hingga 30 Menit kemudian, adi yang sudah tidak tahan menembakkan semua pelurunya ke dalam mulut denok

Dan denok yang menerima proyektil spesial adi, dengan bijaksana menyimpannya di dalam tubuhnya, sambil tidak lupa membuat bibir yang sexy yang menjilat sisa dari bubuk mesiu yang berceceran

Adi yang melewati ronde pertama ini dengan hasil yang memuaskan, menyalakan pancuran air, yang secara otomatis membasahi dirinya dan denok, seaakn memberi jeda untuk kedunanya, adi dan denok saling berpelukan dan menghisap bibir masing-masing

Membiarkan lidah mereka saling berdebat dengan cara membelit, melilit, dan menampar satu sama lain, hingga percikan air liur kedua nya membasahi leher masing-masing

Melepas ciuman mesra mereka adi dan denok kini saling menatap, dan sebagai balasan dari dedikasi denok menerima semua peluru artileri adi, dengan lembut dan bijak kedua jemari adi mengusap dan membelai dengan lembut bibir muda denok yang berada di bawah

Dengan perlahan tapi pasti belaian itu menjadi semakin dalam ke arah mulut bibir, sampai akhirnya kedua jari adi masuk dengan lancar setelah menerima pelumas yang datang dari dalam bibir

Denok yang merasakan dua jemari adi tersentak dan melengkungkan leher seksinya "" Ahhhhhhhh, massssss jangan dalem-dalem"" adi yang mendengar permintaan denok tidak menggubrisnya, bahkan menambah kecepatan dari keluar masuk jarinya dan seakan menambahkana rasa yaman denok, dengan penuh hasrat adi menciumi leher denok sampai dadanya

Hanya terdengar suara tetesan air yang mengalir dari shower dan diselingi dengan desahan dan suara konstan yang berirama

""Ssshhhhhhhh, ahhhhh, ahhhh""

""Uhhhhhhhh, emmmmmm, emmmmm""

"'Terus mas.... terussss, lebih dalammmmmm""

""Ummmmmmmm""

""Pakkk""

""Pakkkk"kkkkk""

""Pakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk""

Sampai akhirnya "" Aaaahhhhhhhhhhhhha aku keluar masssssssss"""'

""Huft....huft....huftttt""

""Huftttt""

""Huft...""

Menyaksikan denok yang sudah memejamkan mata untuk sesaat, dan kemudian membuka matanya, terlihat wajah adi yang penuh dengan senyum sambil tak lupa menunjukan jari jemarinya yang penuh dengan nektar cinta denok

Dan tanpa jijk menjilatnya tepat di depan denok, sambil menunjukan perasaan yang memabukan, denok yang melihat ini menjadi terangsang kembali dan meminta adi untuk melanjutkan sesi cinta mereka

""Mas denok udah ga kuat, ayo buruuuuuuuuuu isi denok mas, isi denokkk... "" meminta denok dengan wajah yang penuh musim semi

Adi yang tahu bahwa dirinya juga sudah di atas limit lagi, berbisik dengan lembut ke kuping denok ""sayang sekarang kamu tempelkan kedua tangan kaamu di dinding, dan angkat sedikit bokong kamu yang sexy, dan biarkan adik kecil mas yang cemas ini mengisi kekosongan kamu dengan penuh kegembiraan

Setelah mendengar permintaan adi, tanpa bayak berpikir denok memposisikan apa yang diminta oleh adi, dan adi yang telah melihat posisi denok sudah tidak bisamenahan hasratnya, dengan penuh perhatiaan adik kecil yang perkasa, perlahan memasuki taman denok yang indah

""aku masuk ya sayang""

""emmmmmmmmmmmm"" hanya terdengar suara erangan denok yang lembut

Hingga adi kemudian berbicara, ""Sudah di dalam semua sayang , mas mulai yah"" dengan lembut membelai pipi denok yang panas

Seakan menjawab pertanyaan adi, denok hanya menganguk dengan penuh senyum harap, pertarungan keduan nya menjadi semakin intens, dimulai dari posisi berdiri, berjongkok, menunggangi, hingga akhirnya di akhiri dengan tembakan dari belakang, keduan nya lelah dan sangat puas, meski memakan waktu satu jam tapi bagi mereka berdua ini adalah momen yang panjang dan menyegarkan.