Chereads / The Oldest Land / Chapter 82 - Melatih Denok

Chapter 82 - Melatih Denok

Matahari mulai meninggi di langit, dan burung-burung sudah pergi dari sarangnya untuk mencari mangsa, kini tampak suasana yang berbeda di sebuah halaman, dengan terdengar suara teriakan dan pukulan

Di sebuah halaman yang cukup luas, dengan beberapa senjata yang tersusun rapih seperti pedang panjang dan pendek, panah, tombak, dan perisai di tata rapih di atas meja yang telah di sediakan sebagai tempat untuk senjata yang ada

Dan tak jauh dari sana, terlihat adi dan denok sedang berlatih, atau lebih tepatnya di sedang melatih denok, ya gagasan ini muncul seusai makan malam keduan nya, denok yang merasa sangat tidak bisa diandalkan, dan hanya bisa menjadi beban, walaupun di dalam ruang sangat menyenangkan, tetapi baginya yang seorang istri yang baik.

Selalu ingin tetap bersama suaminya, menemani suka dan duka, dan karena dia merasa dia membutuhkan kekuatan, jadi denok membujuk adi untuk setidaknya melatih dirinya, agar bisa menjaga diri, ya hitung-hitung menjaga kebugaran tubuhnya

Karena denok merasa dia akan semakin jauh dengan adi, jika dia tidak ikut belajar ilmu kanuragan, meski masa untuk belajar telah lewat, tetapi bukan berarti dia harus berhenti untuk tetap berjuang meraih kekuatan

Dan karena makin kesini, dia makin sadar segala sesuatu yang akan mereka hadapi tentu akan menjadi jauh lebih besar, dan jauh lebih serius serta lebih kuat, dan tidak ada alasan untuk tidak menjadi kuat, walau dia tahu adi cukup kuat untuk melindungunya, dan juga ada ruang tempat aman baginya

Tapi bagi seorang wanita, tempat teraman adalah disisi kekasihnya, dan begitu juga dengan dirinya, tempat teraman dan teryaman bagi dirinya adalah berada selalu disisi suaminya, yang berarti disisi adi

Dan setelah pertimbangan yang cukup dalam, adi pun menyetujui usulan denok, walau diawal dia menentang, tetapi seiring berjalannya waktu dia sadar dia tidak akan bisa selalu berada di samping denok, jadi dari pada was-was memikirkan denok, lebih baik, membuatnya lebih kuat, sehingga dirinya lebih merasa yaman saat benar-benar harus tidak bersama denok

Maka jadilah pagi yang cerah, di dalam ruang menjadi sebuah awal dari latihan denok, yang kini dibimbing adi, soal berlatih di luar tentu sangat berpengaruh dengan cuaca yang ada, karena cuaca yang kondusif tentu lebih baik dari cuaca yang tidak bisa diprediksi

Disinilah letak kembali keunggulan ruang, adi dapat menentukan musim apa dan cuaca seperti apa yang harus dia rasakan bersama denok, dan hal itu membuat tentunya latihan adi mengajar denok, berjalan mulus dan dengan progres yang tentunya lebih baik dari pada rata-rata latihan di luar ruang

Soal kekawatiran apakah musim ruang akan menjadi berantakan, adi tidak kawatir karena ruang selalu dapat membuat penyesuaian yang masuk akal, bagi lingkungan yang yaman untuk tinggal adi dan denok

Tentu saja lingkungan untuk alam, di dalam ruang juga tetap terjaga secara otomatis, karena sudah ada dari yang mengatur bagaimana ruang ini berfungsi, dan itu hanya bisa di jawab, adi ketika dia mendapatkan warisan yang lain, untuk semakin menyempurnakan ruang yang ada di dalam pikirannya

Dengan latihan yang konstan, adi dan denok saling bahu membahu, bekerja keras untuk saling membuat dirinya kuat, demi melindungi orang yang di cintai dan di sayangi

Tanpa kekuatan mereka sadar, akan terlalu berbahaya dan tidak yaman untuk melanjutkan perjalanan ini, jadi adi dan denok memutuskan untuk sementara hidup di dalam ruang sampai mereka merasa cukup kuat untuk membela diri mereka sendiri

Atau setidaknya, mereka bisa melarikan diri dari musuh yang benar-benar jauh dari liga mereka, jadi suasana latihan yang adi dan denok lakukan menjadi semakin bersemangat dan juga lebih intents

Terlihat sepasang laki-laki dan wanita yang sedang bersimbah peluh, berbaring di atas rumput, di tengan sebuah lahan yang terbuka, yang dipenuhi oleh rumput yang hijau

""Huuuuuuuuu, ini benar-benar melelahkan mas"" jawab denok sambil tetap membenamkan kepalanya ke arah rerumputan

Adi yang mendengar komentar denok, hanya tersenyum sambil,mengelap keringat yang mengucur di wajahnya dengan handuk yang di pegang, sambil berbaring menatap langit

""Ya sayang, kamu sudah mulai terbiasa dengan latihan awal ini dan kamu bisa di bilang siap untuk latihan tingkat pertama dalam ilmu kanuragan"" jawab adi dengan sabar

Memang dalam berlatih kanuragan, sebuah fisik yang sehat dan kuat adalah dasar yang penting untuk melanjutkan berlatih kanuragan dan menuju tahap selanjutnya

Meski bukan sarat mutlak, tetapi fisik adalah dasar yang mempunyai poin penting dalam berlatih kanuragan, kemudian tentu setelah fisik memenuhi persaratannya maka kemudian, sifat dan ketekunan dari si pejuang yang mampu menentukan apakah ia akan berhasil di jalan kanuragan atau tidak

Karena dasar awal dari tujuan berlatih kanuragan adalah, mendekati diri kepada Sang Pencipta dan itu dilakukan dengan berbagai macam syarat dan tugas yang tak henti, hingga punggawa tersebut menyentuh alam yang disebut Moksa, yaitu jiwa dan raga si Punggawa yang telah menyatu dengan alam dan telah di terima oleh Sang Pencipta

Melanjutkan pelatihan yang telah dipersiapkan adi, denok berlari sejauh 2 km kemudian dilanjur dengan psuh up 30 dan sit up 30 kemudian melakukan perlatihan pernapasan

Hal ini diulang oleh adi untuk denok di pagi hari dan sore hari, siang kusus digunakan untuk berlatih gerakan dan dasar -dasar dari ilmu pencak silat

Tidak lupa di malam hari, akan ada sesi meditasi untuk mengkonsolidasi pencapaian denok dalam sehari, hal ini berulang dari hari ke minggu dan dari minggu ke bulan hingga tepat dua bulan, latihan yang ditanamkan adi menjadi semakin intens dan bervariasai

Kini adi dan denok ada di sebuah air terjun, yang berukuran sedang di dalam ruang, maksud dari tujuan adi dan denok datang kesini, tentu saja untuk berlatih dan itu tidak hanya untuk denok, tetapi juga untuk adi sendiri, yang perlu kembali memperkuat kemajuan ilmu kanuragan nya dan memperdalam dari ilmu baru yang ia dapatkan

Karena air adalah afinitas yang baik bagi petir, untuk berlatih jadi adi memilih air terjun ini, sebagai salah satu tempat ia menambahkan, kedalaman ilmu ajian ngalap ngampar yang sedang ia pelajari

Hanya saja sebelum ia berlatih ia harus mempersiapkan latihan untuk denok dan mengawasinya terlebih dahulu, baru kemudian ia bisa berlatih ilmu kanuragannya

""Mas sedang apa kita disini?"" bertanya kepada denok dan melihat air terjun yang indah yang ada di epan mereka

""Kita disini untuk berlatih sayang, karena dasar kamu sudah cukup, kini kita masuk ke tahap selanjutnya, dan disini tempat yang pas untuk kamu dan aku berlatih"""jawab adi sambil memeluk pinggang denok dengan mesra.