Chereads / The Oldest Land / Chapter 65 - Warisan VIII

Chapter 65 - Warisan VIII

Setelah membereskan tenda dan membersihkan sampah yang mungkin tertinggal di dalam ruang, adi dan denok keluar dari dalam ruang dan apa yang menyambut mereka di luar, adalah suasana yang sepi dan aura yang sedikit dingin dari lingkungan yang ada disekitarnya

Memperhatikan tempat bekas mereka berkemah kemarin dan mengeluarkan kedua kuda dari dalam ruang dan membimbing mereka untuk diikat di dua pohon beringin yang ada

Melihat ke arah kereta, dan adi tidak bisa berhenti mengehela nafas untuk kebodohannya, saat kemarin ia masuk ke dalam ruang ia melupakan keretanya dan hanya mengambil kedua kudanya beserta tenda

Memikirkan jika keretanya menghilang, ia hanya bisa menangis, menerima kenyataan bahwa perjalanan mereka terhenti, tetapi bersyukur bahwa kereta mereka utuh dan mengecek ke dalam kereta dan memeriksa semua perbekalan dan peralatan mereka akhirnya adi lega karena tidak ada yang hilang ataupun rusak

Tampak semua barang dan perbekalan yang mereka taruh, di dalam kereta tampak seperti apa yang mereka tinggalkan, saat dirinya keluar dari dalam kereta adi mendengar panggilan denok yang datang dari arah mata air

"Mas...mas...mas..mas...cepat kemari ada sesuatu yang aneh dengan mata air ini" denok berkata dengan sedikit terkejut dan panik kepada adi

"Iya sayang aku datang, tunggu sebentar"" bergegas ke arah denok dan tampak berlari dengan cepat takut ada yang salah dengan denok

Ketika adi tiba di pinggir kolam, dan melihat ekspresi denok yang terkejut, dan tampak sedikit panik, adi langsung berjalan ke arahnya dan mengelus punggung denok dengan perlahan untuk membuat nyaman dirinya

"Ada apa sayang? Kamu tampaknya terkejut sekali?" tanya adi dengan penasaran

"Mas coba kamu perhatikan dengan jelas air mata di kolam ini""

Menunjuk ke arah mata air yang ada di kolam

"Ada apa, rasanya tidak ada yang salah dengan mata air ini"" berjongkok untuk mengamati air di dalam kolam

Mencoba mencium dan menelan air di kolam adi merasa segar dan air ini sangat baik untuk dikonsumsi

"Coba perhatikan lagi, lihat bayangan kita di atas kolam"

Adi yang diberitahu lagi oleh denok melihat lebih detail ke arah air, dan samar-samar ia merasakan ada sesuatu yang ganjil tentang air ini, tetapi ia tidak bisa menemukan apa penyebabnya

"Sayang coba kamu lihat matahari dan pepohonan sekitar dan kemudian liat lagi ke arah kolam" denok kembali berkata mengingatkan adi

Adi kembali memfokuskan pandangannya kepada matahari, yang ada di atas yang kini bersinar dengan hangat, dan pepohonan yang ada di sekitarnya kemudian dia melihat lagi ke arah kolam

Saat matanya melihat ke arah kolam, adi merenung sejenak hingga ia baru sadar, di dalam kolam hanya ada bayangan mereka berdua dan pepohonan, tetapi bayangan matahari itu tidak ada di dalam kolam tersebut

Adi yang mendapatkan fakta tersebut menjadi tercengang, bagaimana bisa bayangan matahari tidak tampak di atas mata air ini, dan kenapa hanya ada bayangan dirinya dan denok beserta pepohonan saja yang ada

Ini jelas sangat aneh dan membingungkan dirinya, apa ada sesuatu yang menutupi bayangan matahari tersebut

Melihat kolam mata air yang hanya seluas 3 m, dengan ukuran yang terbilang sedang dan dengan air yang jernih, yang dapat melihat dasar kolam yang dangkal berkisar sekitar 1 m, dan melihat bahwa tidak ada apa-apa di dasar kolam untuk bisa menghalangi bayangan matahari yang ada

Merenung sejenak dan memikirkan segala kemungkinana yang ada adi menghela nafas sejenak karena tidak bisa menemukan jawabanya

"Mas ini mungkin salah satu ujian untuk warisan kamu"" perkataan denok membangunkan lamunan adi

"Ya kenapa aku tidak bisa menghubungkan kesana"" menepuk jidatnya dan menghampiri denok, mencium mulut harumnya dengan rakus untuk mengekspresikan kesenangannya

"emmmmmmmm,.... muach....muachhh" awalnya denok yang diserang oleh adi terlihat pasif dan kaget tetapi tak lama membalas adi dengan penuh semangat

Hingga keduanya merasa sesak nafas baru mereka melepas bibirnya masing-masing

"ha..ha...ha..ha....Mas kamu nakal" berkata dengan mata yang menawan dan memeluk adi dengan erat

"hahahah.... abisnya aku senang kamu bisa melihat jawabanya yang tidak aku pikirkan sayang".