Chereads / The Oldest Land / Chapter 50 - Hutan Ujung Kulon II

Chapter 50 - Hutan Ujung Kulon II

Setelah berjalan sekitar 10 menit, kaki hutan ujung kulon mulai terlihat terdapat deretan pohon palem yang tumbuh di sekitar sisinya dengan berjejer rapi layaknya pagar pohon yang tinggi dengan hamparan rumput yang memisahkan lebatnya hutan dengan jalan masuk hutan ujung kulon.

Menjadikan kontras yang sangat terlihat dengan kedua sisi hutan lebat dengan satu sisi di pinggir hutan lebat adalah jejeran pohon palem yang tumbuh rapi membentuk pagar alami dan di tengah terdapat safana rumput dengan sisi satunya adalah hutan rimbun.

Ini menjadikan adi dan denok bertanya-tanya fenomena apa ini sehingga bisa seperti ini adi mungkin sedikit curiga apa pohon palem itu di tanam oleh orang dengan sengaja tetapi melihat lebih dekat saat kereta berjalan semakin dekat

Adi meragukan dugaanya karena pohon palem itu tumbuh tidak teratur tetapi anehnya membentuk satu garis pararel ke setiap sisinya sehingga menjadikan seperti tembok yang alami.

Melihat rumput yang tumbuh disekitar juga membuat kaget adi dan denok karena warna yang berbeda pada rumput makin dekat dengan hutan ujung kulon makin hitam warna dari rumput tersebut sehingga membuat adi merasa heran kenapa bisa seperti itu.

Semakin mendekati pintu masuk hutan ujung kulon adi mulai bisa melihat samar-samar pintu masuk dari hutan ujung kulon yang tampak seperti tumbuhan rambat yang melengkung membuat pintu yang alami, tetapi ketika adi sampai didepan dia kini jelas dapat melihat bahwa tumbuhan rambat itu menutupi jalan yang akan menuju kedalam hutan ujung kulon.

Seakan ada lapisan semak semak tipis yang memisahkan jalan masuk dengan pintu. Dan saat adi turun dari kereta dan mengamati lingkungan sekitar adi mencoba mendekat dan melihat dengan jelas apa tumbuhan rambat itu.

Melihat dengan dekat tampak seperti pohon anggur yang merambat dan membentuk seperti kubah yang merambat dengan subur dengan bunga ungu di sekitar pinggir dari pintu masuk dan bunga merah cerah besar dengan bentuk kembang sepatu yang berdiameter hampir satu meter seperti lonceng yang menggantung di pintu.

Dan adi pun merasa kaget ada bunga kembang sepatu sebesar itu dan warna merahnya sangat cerah seakan warna merah terang api dengan wangi yang semerbak seperti aroma mawar halus dan lembut.

Saat adi berpikir dan ragu bagaimana cara masuk ke dalam hutan ujung kulon ini dia mencoba bertanya kepada denok "" sayang apa kamu tahu cara masuk ke dalam hutan ini, kita tampaknya terhalang oleh tumbuhan merambat ini yang seperti pintu"

"" emm coba kamu inget-inget lagi mas ada pesan tidak dari kakek atau titipan gitu, sehingga kita bisa masuk ke dalam hutan ini"" sambil menjawab dengan cara mengingat

""sebentar biar aku pikirin dulu, kayaknya sih ada, kakek waktu itu sempet ngomong sama aku dan ngasi sesuatu yang menyebutkan bahwa kotak itu berfungsi sebagai kunci untuk sesuatu""

Mencoba mengingat dengan perlahan adi mencoba mencari tahu apa pesan kakeknya

"��� adi ingat pesan kakek saat kamu mau masuk ke dalam hutan ujung kulon buka kotak kayu cendana ini dan ingat ambil dua bunga melati di dalamnya dan sisa dari bunga ini ambil kembali saat kamu mau keluar dari hutan ujung kulon, sisa barang yang ada di kotak ini nanti akan berguna saat kamu memasuki tujuan berikutnya""

Kembali dari lamunannya adi berteriak senang "" ahhhhhhh aku inget sayang pesan kakek buat aku, coba kamu cari kotak kayu kecil dari kayu cendana di bawah tempat duduk kusir"" berjalan dengan semangat menuju kereta.

"" ohh ok mas, sebentar biar denok ambil"" membuka celah kecil di kursi kusir denok meraba ke dalam dan mencoba mencari kotak kecil itu saat meraba lebih dalam dia merasa memegang sebuah kotak yang kecil dan menariknya keluar

Melihat lebih dekat pada kotak kecil seukuran tangan dengan warna hitam yang gelamor dan terdapat ukiran bunga melati dan gulungan yang terukir di sisi sisinya dan mencoba membuka kotak itu tapi tidak bisa terbuka karena alasan tertentu.

""mas kotaknya ga bisa kebuka nih, denok coba buka gabisa bisa"" dengan kesal denok mencoba membuka tetapi selalu gagal

"" ya jelas, kotak itu ada mantranya kamu ga bisa buka dengan seenaknya bahkan kalo kamu banting dan pukul serta bakar kotak itu akan tetap sama tidak bisa kamu pecahkan atau buka, kecuali kamu pakai mantra untuk membukanya""

""pantesss sampe tangan denok merah ga bisa juga dibuka, yaudah ini denok serahin ke mas"" menyerahkan kotak itu kepada adi

Merafalkan mantra yang berbunyi "" satu suro satu langit satu geni melebur satu neng dunnyo"" secara ajaib kotak itu terbuka dan saat terbuka tampak cahaya keemasan yang muncul dari dalam kotak serta bau bunga melati yang semerbak harum membanjiri hidung