Chereads / The Oldest Land / Chapter 43 - Berangkat II

Chapter 43 - Berangkat II

Sampai akhirnya ia tiba di bawah pohon jambu yang terbesar diantara pohon yang ada adi memarkirkan kudanya dan melihat kedalam gerbong sambil berkata kepada denok yang sedang memilah bahan untuk makan siang dan malam

" Denok kita sudah sampai di tempat istirahat, kamu bisa siapkan bahan untuk makan siang kita dan jangan lupa membawa garam bata satu untuk minum kuda" memanggil denok sambil bergegas turun dari gerbong kereta dan mengambil ember kecil dan besar yang ada di samping kereta untuk mengambil air di sungai guna minum kuda dan air memasak makanan

Denok yang membuka pintu belakang gerbong megeluarkan beberapa alat memasak seperti panci sendok piring serta ceret untuk merebus air dan gelas kayu dengan ukiran yang cantik sebagai tempat minum

Kembali menuju gerbong untuk mengambil batu untuk tatakan kompor dan meja lipat serta kursi kecil untuk duduk sambil sesekali melihat bahan yang telah dia siapkan untuk makan siang

Mengambil beberapa wortel dengan kubis, buncis serta daun bawang dan kentang dan tidak lupa mengambil dendeng kering yang telah diasapkan

Menata rapi dia atas meja kecil dan bersiap mengupas dan memotongnya

Sedangkan adi yang sedang mengambil air di sungai sambil melihat kearah pinggir sungai tampak beberapa udang tawar dengan ukuran yang lumayan besar bersembunyi di balik rerumputan yang terendam di bawah air

Hal itu dapat terlihat oleh mata adi karena telah memperaktekan ilmu kanuragan menjadikan fungsi panca indranya menjadi lebih tajam dan peka dari rata-rata manusia

Tersenyum senang dengan apa yang dilihat dan memikirkan tambahan menu makan siangnya adi melihat kearah sekitarnya mencoba mencari ranting yang cukup panjang namun fleksibel

Melihat beberapa ranting yang berserakan tidak jauh darinya berjalan menghampiri dan memilih rantin yang sesuai setalah mendapatkan satu berjalan ke arah kumpulan udang dengan memadatkan niatnya membuat ranting yang tampak biasa menjadi terlihat lebih besardan kuat

Memejamkan sebentar matanya dan menyalurkan arus hangat menuju ranting yang dipegangya sambil menarik ancang ancam mencambukan dengan cepat ranting ke arah air

Tampak gelombang besar yang menghantam air dan membuat percikap besar air yang keluar dari bibir sungai sambil membawa beberapa udang yang terhempas ke arah pinggir sungai

Melihat panennya adi tersenyum menangkap satu persatu udang tawar yang telah terlempar ke darat adi mengambil udang dengan senang dan menghitung ada delapan udang besar dan lima udang kecil tersenyum senang adi memanen hasil jarahanya

Berjalan ke arah ember dan menaruh udang yang ada sambil mengambil air dengan ember yang lain untuk kembali ke arah gerbong menunjukan panen ya kepada denok