Chereads / Bersantai di Dunia Binatang / Chapter 32 - Sarang Ular Milik Curtin

Chapter 32 - Sarang Ular Milik Curtin

Curtin tidak hanya bisa bergerak sangat cepat, tetapi ia juga sangat baik dalam hal ketahanan. Tubuhnya yang gesit bisa berkeliling di sekitar pegunungan dan melakukan perjalanan setapak demi setapak.

Saat senja, ia pun berhenti melakukan perjalanan dan beristirahat di bawah air terjun yang besar. Sambil memeluk Bai Qingqing ia langsung terjun ke dalam danau yan g ada di bawah air terjun.

Tempat ini bersuhu rendah dan ditumbuhi banyak pohon yang biasa tumbuh di tempat dengan suhu rendah. Bai Qingqing terkejut ketika dibawa terjun ke dalam danau dan suhu tubuhnya mulai menurun seiring dengan air yang terus mengalir.

"Ini adalah tempatku tidur." Kata Curtin sambil menunjuk ke arah air terjun itu. Bai Qingqing menundukkan kepalanya, ia mendengar perkataan Curtin tanpa berani menatapnya.

Kemudian Curtin langsung memeluknya dan bergegas bergerak menuju air terjun tersebut. Bai Qingqing pun berteriak, dan kini ia sudah memasuki rongga alami di air terjun.

Lubang-lubang tersebut berukuran sekitar 20 meter persegi, seperti sebuah ruangan besar yang masih bersih, di sana juga terdapat setumpuk rumput yang lembut diletakkan dengan rapi di lubang paling dalam.

Hanya saja, suhu di sini sangat lembab dan udaranya tertutup lapisan kabut air. Jika manusia biasa tinggal di sini, pasti ia akan mudah jatuh sakit.

Kemudian Curtin menurunkan Bai Qingqing dari gendongannya. Setelah diturunkan Bai Qingqing langsung berlari sekuat tenaga ke arah titik paling dalam dari lubang itu, ia berbalik dan menatap Curtin dengan waspada.

Apa ular itu sekarang akan mengawininya?

Ia membayangkan bahwa ia akan dipaksa untuk menjalin hubungan dengan ular boa yang menakutkan ini dan melahirkan tumpukan telur ular. Bai Qingqing merasa bahwa ia lebih baik mati daripada harus menerima kenyataan itu.

Bai Qingqing sambil menatap ular itu, diam-diam ia juga mengamati dinding batu yang ada di sampingnya, ia mempertimbangkan apakah dinding itu akan menghancurkan kepalanya dan membuatnya bisa mati lebih cepat.

Curtin hanya memandangnya dengan acuh tak acuh, menggerak-gerakkan tubuh ularnya kemudian ia pun berubah menjadi wujud manusia yang utuh.

Bai Qingqing dengan cepat melirik ke arah bawah tubuhnya, dan ternyata ia benar-benar memiliki dua penis!

Kenapa ada dua? Apakah itu cacat?

Ukurannya juga sangat panjang, wanita di dunianya pasti tidak akan tahan dengan ukuran penis yang seperti itu, dan sepertinya begitu juga dengan Bai Qingqing. Sial, Bai Qingqing rasanya ingin mati saja.

Curtin mengikuti arah tatapan mata Bai Qingqing dan ia pun menundukkan kepalanya, dan melihat organ reproduksinya. Ia tersenyum tipis dan tatapan matanya tampak berbinar.

Reaksi gadis ini sangat polos. Selama ini Curtin tidak memiliki banyak hubungan dengan wanita. Sehingga ia mengira bahwa wanita ini adalah miliknya seorang, memikirkan hal itu dalam hati ia merasa sangat gembira dan ia merasa memiliki wanita ini seutuhnya.

Sebelumnya ia tidak pernah memiliki ambisi yang sangat besar saat bertarung, tapi tadi saat bertarung dengan macan tutul ia memiliki ambisi yang sangat besar. Awalnya, Curtin berpikir hanya sekedar ingin membawa betina macan tutul itu dan akan mengembalikannya lagi jika ia tidak menyukainya.

Lagi pula, sangat sulit menemukan betina yang masih belum memiliki pasangan, karena bagaimanapun di dunia binatang ini jumlah wanita jauh lebih sedikit dengan jumlah pejantan.

Curtin perlahan meletakkan kulit ularnya di atas lantai batu, ekspresi wajahnya kembali menjadi dingin, dan dengan suaranya yang lembut ia berkata, "Namaku Curtin."

Bai Qingqing bergerak ke arah yang berlawanan dengan gerakan Curtin, ia menatap Curtin tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Siapa namamu?"

Bai Qingqing masih tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Mata merah Curtin yang seperti manik-manik kaca itu tampak sedikit menyipit, bulu tipis di tubuh Bai Qingqing mulai berdiri, ia mulai merinding. Ia hanya diam dan mendengar suara Curtin yang dingin, "Kalau begitu aku akan memanggilmu Xiao bai."

Bai Qingqing hanya diam dan tidak menjawab apapun.

Lagi-lagi ia dipanggil Bai, Parker pernah berkata bahwa nama yang cocok untuknya adalah Bai Bai.

Memikirkan Parker, Bai Qingqing mulai merasa cemas.

Dia tidak tahu bagaimana kondisi Parker saat ini, tadi ia memuntahkan banyak darah. Organ tubuh bagian dalamnya pasti telah terluka parah. Apa yang harus ia lakukan jika Parker sampai berlari begitu jauh untuk mengejarnya?

"Kamu pasti makan setiap hari kan?" Suara Curtin memecahkan lamunan Bai Qingqing.

Bai Qingqing berkata dengan getir, "Aku tidak ingin kamu peduli padaku!"

Tatapan mata Curtin menjadi dingin, pupilnya yang berwarna merah darah menunjukkan sifat ular yang dingin dan ganas.

Bai Qingqing mengepalkan tangannya dengan erat, dan punggungnya menempel erat pada dinding batu yang dingin. Rasanya organ-organ dalamnya juga mulai terasa dingin.

Tatapan mata Curtis yang dingin perlahan mulai memudar, kemudian ia berkata dengan samar, "Aku akan pergi untuk berburu."

Kemudian ia pun berubah menjadi wujud menjadi seekor ular dan berenang keluar gua.