Bai Qingqing mendorong Parker agar menjauh darinya, untuk menemukan bahwa ia tidak menyakiti tubuhnya. Wajahnya tampak memerah, kemudian ia pun segera mengangkat kepalanya lalu bangkit dari sarang rumput. Sebenarnya sarang rumput ini terlihat kasar tapi tidur di atasnya terasa cukup nyaman.
Bai Qingqing segera bangun kemudian melihat kakinya yang semula bengkak kini sudah tidak bengkak lagi kembali terasa nyaman.
Parker saat itu mengenakan rok yang terbuat dari kulit binatang, kemudian membasuh Bai Qingqing dengan air lalu menggali tumpukan lumpur lagi untuk dioleskan ke wajah Bai Qingqing.
Bai Qingqing tidak menunggu Parker datang dan langsung mengambil tasnya, sembari menutupi wajahnya, Bai Qingqing berkata, "Kamu ingin aku selalu terlihat jelek kan? Aku tahu bagaimana caranya tapi tidak menggunakan lumpur."
"Bagaimana caranya?"
Bai Qingqing melihat bahwa sikap Parker saat ini tidak sekeras kemarin, sehingga ia membuka tas punggungnya dengan tenang dan mengeluarkan beberapa kosmetik. Bagaimanapun, ia adalah gadis yang berusia enam belas tahun, dan ia suka merias wajah ketika ia keluar untuk bermain.
Ia tidak memiliki banyak riasan, hanya lipstik merah muda, pensil alis, dan eyeliner cair. Karena menganggap merias wajah di hutan seperti ini bukanlah cara yang praktis dilakukan, sehingga kemarin ia tidak seberapa memedulikan alat-alat kosmetik yang ia bawa di dalam tas. Tapi saat ini ia merasa kosmetiknya ini sangat berguna.
Bai Qingqing melihat ketiga kosmetik itu dan ia pun berpikir sejenak, lalu ia pun mengambil eyeliner cair, dan membuat bintik hitam di wajahnya.
Setelah beberapa saat, separuh wajahnya kini menjadi bopeng.
Parker perlahan membuka mulutnya, berjongkok di depan Bai Qingqing dan berkata, "Ini bagus, ini bagus, kamu terlihat jelek sekarang, pasti tidak ada yang menyukaimu."
Bai Qingqing sedikit melirik Parker sambil menunjukkan bintik-bintik bopengnya itu kepada Parker.
Untuk menghemat eyeliner cair miliknya, Bai Qingqing mengaplikasikan hampir seratus titik di kedua pipi dan pangkal hidung. Dahi dan dagu tidak diberi bintik-bintik tapi efeknya sangat bagus. Bintik hitam hanya menutupi fitur wajahnya yang halus dan sebagian besar matanya. Meskipun begitu ia tetap terlihat cantik.
Parker sebenarnya masih merasa tidak puas. Tapi ia segera meraih tangan Bai Qingqing dan berkata, "Ayo pergi, aku akan menunjukkan kepadamu lingkungan di suku kami. Kamu juga bisa bertemu dengan para wanita yang lain. Setiap hari mereka akan memetik sayuran dan buah-buahan liar yang tumbuh di wilayah kami."
Bai Qingqing juga begitu tertarik dengan ajakan Parker, namun kemudian ia mengikuti Parker keluar rumah.
Mereka berdua bangun tidur ketika hari sudah cukup siang dan semua binatang sudah pada keluar dari rumah mereka. Ketika melihat ke sekelilingnya, Bai Qingqing melihat bahwa jumlah laki-laki dan perempuan tidak proporsional, satu perempuan biasanya dikelilingi minimal lima laki-laki.
Dari kejauhan Bai Qingqing melihat ada beberapa wanita berkumpul, mereka menjabat tangan Parker dan berkata, "Kamu tidak usah peduli padaku, aku akan menemukan mereka sendiri."
Setelah berbicara, Parker langsung berjalan pergi sebelum sempat mendapatkan jawaban. Karena tidak terbiasa dengan tempat dalam hidup yang seperti ini, Bai Qingqing takut untuk mencari bantuan dari laki-laki lain, sehingga ia pun berusaha menjalin hubungan baik dengan para perempuan yang ada di sini terlebih dahulu.
Di mana Parker berjalan, kesitu pula Bai Qingqing akan segera mengikutinya.
Begitu Bai Qingqing berjalan ke arah wanita-wanita ini, tampak seorang wanita muda melihat ke arah Bai Qingqing kemudian bertanya, "Apakah kamu wanita yang dijemput Parker?"
"Uhm… iya, namaku Bai Qingqing, kamu?" Bai Qingqing berkata sambil tersenyum.
Terlihat bahwa suku macan tutul sangat sederhana dan tidak memiliki kebencian terhadap kedatangan Bai Qingqing, perempuan itu berkata dengan ramah, "Namaku Hawa."
Hawa sebenarnya memiliki wajah yang tidak terlalu cantik, hanya saja tatapan matanya tampak lembut, dan temperamennya juga tenang. Tapi menurut Bai Qingqing ia adalah wanita yang sangat cantik, dan satu-satunya wanita paling cantik yang pernah dilihat Bai Qingqing dalam suku ini.
Nyatanya, wanita di suku ini tidak ada bedanya dengan wanita di zaman modern, ada kejelekannya masing-masing, tapi itu tidak sampai merugikan orang lain. Hanya saja, kejelekan wanita di suku ini tertutupi oleh pria-pria gagah dan tampan di sekitarnya, benar-benar tidak tertahankan jika dilihat secara langsung.
Pria-pria di sini kebanyakan bertipe 'pria cantik' seperti Li Yifeng dan juga Lu Han, bisa dijuluki sebagai pria yang penuh kasih sayang.
Karena tidak punya waktu untuk berinteraksi lebih dekat, namun hari ini Bai Qingqing baru saja mengetahui bahwa perempuan yang ia temui itu memiliki tato dengan pola binatang seukuran telapak tangan pada beberapa bagian tubuhnya.
Polanya tatonya terlihat sangat jelas, sulit dibayangkan ternyata suku primitif seperti ini memiliki keterampilan yang luar biasa seperti itu. Hampir semua macan tutul yang ada di sana memiliki tato harimau atau beruang, dan sepertinya tatonya yang ada di tubuhnya itu masih ada kaitannya dengan pejantan yang ada di sekitar mereka.