{ Akito POV }
[ Sistem online ]
Ding!
Ujar suara khas robot itu. Pertanda bahwa sistemku telah aktif.
"Mulai!" Pembawa acara menyeru.
Aku segera menarik pedang hitamku, Steel Of Khaos, dan menebas kepala anak bernama Annem itu.
Wussshhhh!!!!
Angin berhembus kencang saat bilahku berhenti tepat di pipinya. Anak itu tersenyum. Seolah menduga kalau aku akan menghentikan ayunan pedangku.
"Ada apa? Kenapa berhenti?" tanyanya.
Aku membalas dengan tersenyum, "Rupanya kau cukup percaya diri dengan kekuatanmu, ya?"
"Siapa yang tidak percaya diri saat melawan kutu sepertimu."
Anak ini. Omongannya berani juga.
Aku sengaja mengetesnya barusan. Meski begitu, dia bersikap seolah akan memenangkan pertandingan ini.
Bicara soal percaya diri, anak ini memiliki keangkuhan yang cukup tinggi.
"Jangan meremehkan lawanmu, kau tidak tahu apa yang bisa mereka lakukan. Apalagi, di saat duel satu lawan satu seperti ini," tuturku.
"Oh, begitu maumu? Baiklah." Dia membentuk kuda-kuda bertarungnya.
"Apa kau tidak akan menggunakan senjata? Aku tahu, pasti ada banyak equipment hebat di dalam inventory sistemmu," ujarku.
"Hah... aku tidak butuh itu."
Jawabannya terdengar begitu angkuh. Aku pun balas menyenyuminya.
"Mari kita lihat itu!"
Aku segera mengayunkan pedangku ke lehernya. Anak itu menunduk dan langsung meninju ke arah perutku. Aku pun menghindarinya, lantas sekali lagi mengayunkan pedangku ke leher anak itu.
"Cih!"
Dia menepis pedangku menggunakan punggung tangan kirinya. Tangan kanannya pun melaju untuk menghantam perutku. Beruntungnya, aku menahan pukulannya dengan tangan kiriku.
"Haha, berapa statusmu?" tanyanya.
"Kau bisa melihatnya sendiri, kenapa susah-susah bertanya?"
Dia menyeringai, lantas muncul sebuah layar di hadapannya. Anak itu menggunakan skill [ Scan ]. Skill yang dimiliki semua pengguna [ Sistem ] untuk mengetahui status suatu objek.
________
Nama: Akito Kashiwagi
Kelas: Swordsman
Level: 896
Klasifikasi entitas: Manusia
Tingkatan Kekuatan: Mid–Stellar
Hp: 50.000
Mp: 50.000
Str: 500
Spd: 500
Daftar Skill: – Regen ( Passive )
– Martial arts
– Sword Handling
– Dual Sword Handling
– Battle Regen
– Parry
– Shield
– Taunt
– Avenge
Tekan untuk melihat skill lebih banyak*
Gelar: [ Master Swordsman ] [ Knight Of Adenia ] [ Conqueror Of Dallahia Dungeon ] [ Expert Survivor ] [ Duelist Excel ] [ The Savior ] [ The Divine Swordsman ]
________
Anak itu menyeringai. Dia mendecih saat menutup kembali jendela layarnya.
"Kau bahkan bukan seorang makhluk abadi. Kau bisa kubunuh dengan mudah."
Dia benar-benar arogan. Belum apa-apa dan dia sudah membual sejauh itu. Mungkinkah, ini jadinya bila seorang bedebah mendapat [ Sistem ] dan menjadi orang terkuat di dunianya?
"Tapi, aku yakin masih ada banyak skill yang kau punya. Tunjukkan padaku. Buat aku terhibur."
Begitu sombongnya dia. Ini membuatku penasaran; apakah kemampuannya sama besarnya dengan bualannya itu?
Aku menghentak tanah dan menggunakan salah satu skillku.
"Shock Burst!"
Tubuhnya terdorong ke belakang, namun kakinya masih menapak ke tanah– menciptakan garis yang panjang karena jejakan kakinya.
"Equip Item: Medrocosmica Full–Armor!"
Seberkas cahaya terang menyinari tubuhku. Sebuah zirah hitam pun muncul dari cahaya tersebut.
"Tidak terlalu mewah, ya? Aku suka itu." Dia berkomentar.
"Ini adalah zirah terkuat milik dewa yang kukalahkan di dunia dimana aku dan teman-temanku terlempar. Saat mengenakan zirah ini, seluruh poin statusku meningkat sebanyak 50 kali lipat. Ditambah juga, beberapa skill ekslusif zirah ini. Aku yakin kau akan terkesan dengan kekuatanku," balasku agaknya menyombongkan diri.
"Haha, aku mengerti. Hmm, ngomong-omong akan terlalu banyak skill yang harus dirangkum dalam statusmu nanti. Tidak mungkin menunjukan semuanya. Nanti, cerita ini jadi panjang dan membosankan."
Aku mengernyitkan dahi. Alisku saling bertaut kebingungan.
"Maksudmu?"
"Ah, lupakan saja. Mari kita bertarung!"
Tatapannya tajam menyorot kepadaku.
Dia langsung mendepak tanah dan melesat begitu kencang ke arahku. Ada suara dentum yang keras saat kakinya melangkah. Kecepatannya jauh dari perkiraanku.
"Predict!" seruku mengaktifkan skill.
Skill ini membantuku memprediksi pergerakan lawan. Akan muncul beberapa bayangan aksi yang hendak dilakukan lawanku saat aku mengaktifkannya.
Dua bayangan di kiri, tiga bayangan di kanan atas dan satu bayangan berada tepat di hadapanku. Sekarang, aku hanya perlu mengawasi gerakan Annem dan menebak prediksi skillku.
"Hmph,"
Dia menyeringai.
Aku merasakan sensasi aneh di belakang tubuhku. Langsung saja, aku berbalik badan dan menahan serangan Annem dengan pedangku.
"Predict!"
Muncul 30 bayangan lebih di hadapanku. Semuanya adalah pose Annem tengah mengarahkan pukulannya terhadapku.
"Seribu Pukulan Beruntun!"
Benar saja, dia melesatkan begitu banyak pukulan. Aku pun menahan semua pukulan itu dengan pedangku. Gerakannya begitu cepat, seperti lesatan peluru senapan api.
"Makan ini!"
Annem meninju ke wajahku. Aku menunduk untuk mengelak. Inilah saatnya untukku menyerang balik.
"Release Power!" sahutku seraya mengayunkan pedangku ke dada Annem.
Dia pun terpental jauh ke dinding arena. Debu mengepul tebal dari tembok yang retak.
"Bagus, Akito!"
Harumi. Suaranya selalu membuatku bersemangat dimanapun dan dalam keadaan apapun.
Aku pun tersenyum mendengar sorakan bahagia Harumi dan yang lainnya. Seolah, dukungan mereka ialah buff khusus untuk diriku.
"Boleh juga, pedangmu itu maksudku. Kalau dirimu... aku masih ingin tahu lebih jauh."
Annem keluar dari lubang di dinding tempatnya menabrak. Dia sama sekali tak terluka.
"Kalau boleh kutahu, skill pedangmu itu... apa dia menyerap gaya pukulanku lalu melepaskannya?"
"Oh... kau tahu. Hebat juga, padahal hanya sekali menyaksikan tapi kau sudah dapat menebaknya."
Pedangku memiliki beberapa skill ekslusif, seperti armor yang kupakai. Barusan, aku menggunakan skill [ Release Power ] setelah menyerap gaya dari setiap pukulan Annem. Ini adalah bagian dari kemampuan passive pedangku [ Force Absorbtion ] dimana setiap benturan akan diserap oleh pedangku dan bisa kulepaskan kapan saja.
"Hmph, aku masih belum puas. Aku ingin melihat sejumlah skill yang kau punya. Ayo, bertarunglah dengan kekuatan penuh dan coba untuk melukaiku."
"Kau banyak bicara, ya?"
Aku melesat dengan cepat. Sebuah skill kugunakan, [ Dash ]. Lalu saat berjarak 7 meter darinya aku menggunakan [ Teleport ] untuk berpindah tempat ke belakang dirinya.
"Shadow Strike!"
Pedangku dilapisi aura gelap, seakan ada asap menyelimutinya saat ini. Aku pun menghunuskan pedangku itu, tepat ke tengkuknya!
"Haha, trik yang bagus."
Tak kusangka, Annem memutar tubuhnya dan menghindari seranganku dengan begitu mudahnya.
Plak!!!
Sebuah tamparan kuterima darinya. Mengejutkannya tamparan itu mengirimku terbang menabrak dinding di seberang arena.
Darah kumuntahkan. Rasanya begitu pusing dan sakit di saat yang sama.
"Arghh... hanya tamparan? Tapi, bagaimana?"
Ini aneh. Aku tidak melihatnya menggunakan skill buff atau potion untuk meningkatkan status. Dia bahkan tidak sama sekali menggunakan kemampuan sistemnya. Tapi, tamparannya itu serasa seperti sebuah skill spesial yang telah ditingkatkan ke level maksimal.
Aku yakin itu pun bukan skill miliknya. Itu hanya tamparan biasa.
"Sistem, tampilkan status!"
_______
Nama: Akito Kashiwagi
Kelas: Swordsman
Level: 896
Klasifikasi entitas: Manusia
Tingkatan Kekuatan: Mid–Stellar
Hp: 1.250.000 ( —50% )
Mp: 2.494.000
Str: 25.000 ( Gear On)
Spd: 25.000 ( Gear On )
Daftar Skill: – Regen ( Passive )
– Martial arts
– Sword Handling
– Dual Sword Handling
– Battle Regen
– Parry
– Shield
– Taunt
– Avenge
Tekan untuk melihat skill lebih banyak*
Gelar: [ Master Swordsman ] [ Knight Of Adenia ] [ Conqueror Of Dallahia Dungeon ] [ Expert Survivor ] [ Duelist Excel ] [ The Savior ] [ The Divine Swordsman ]
________
Aku menganga tak percaya. Rahangku seperti mau jatuh terlepas.
"H–HP ku... berkurang 50% dalam sekali tampar?"
A–Aku tidak percaya ini. Bagaimana ini bisa terjadi?
Medrocosmica memberiku peningkatan di segala status sebanyak 50 kali lipat. HP, MP, Strength dan Speedku meningkat hingga ke titik tertinggi. Belum lagi passive yang diberikan gelar yang kupilih untuk mengikuti turnamen.
Damage–reduction yang diberikan oleh gelar [ Expert Survivor ] sangatlah besar, yaitu 18%. Meski begitu, tidak lazim dia mampu mengurangi HP-ku hingga sebanyak 50% dalam sekali 'tampar'.
"Siapa anak ini?"
***
{ Nofia POV }
W–woah. Mengagumkan sekali. Aku tidak pernah menyangka tamparan dari anak bernama Annem itu berhasil melemparkan Akito sejauh itu.
Terlepas dari penampilannya, dia ternyata kuat juga. Hmph, tapi jika mengingat statusnya yang 'janggal' itu aku merasa bingung kalau memikirkannya.
Aku pun membuka kembali Data Book yang kupegang, lalu mencari status milik Annem. Namun, aku malah terkejut saat melihat status milik Akito.
Data dalam Data Book berubah seiring jalannya pertarungan jadi tentu saja aku kaget melihat perubahan status Akito yang drastis.
"HP-nya, berkurang sebanyak 50%?" Aku bertanya-tanya.
Kuperhatikan ke sekelilingku. Banyak penonton yang juga terkejut melihat status Akito. Semua orang heran dan beberapa pula ada yang kagum.
Lembar demi lembar Data Book aku balik. Hingga akhirnya, aku menemukan status Annem di lembaran terakhir.
Mataku melebar sempurna saat melihatnya. Tampak beberapa status yang tadinya tanda tanya telah berubah dan berganti.
_______________
Nama: Annem
Kelas: Pugilist–Range Irrelevant
Level: ∞
Klasifikasi entitas: Manusia
Tingkatan Kekuatan: High–Stellar
Hp: ∞
Mp: ∞
Str: ∞
Spd: ∞
Daftar Skill: – 1000 Pukulan Beruntun
– Ultra Sense ( Passive )
– ???? ( Passive )
– ???? ( Passive )
– ???? ( Passive )
– Ultimate skill : I'm The System Breaker ( Active )
Gelar: [ The Nonsense ] [ Bitch Slapper ]
_______________
Sejumlah stat berubah, dua skillnya kini tidak lagi tersembunyi.
Hmph, kukira hanya status seperti HP, MP, strenght dan Speed saja yang berubah. Tapi, kenapa klasifikasi entitas dan kelas juga berubah? Lalu, apa-apaan gelar yang baru muncul itu, Bitch Slapper?
Sejak kapan gelar itu ada?
Heran dan tak habis pikir, aku memutuskan untuk bertanya. Aku pun menepuk pundak seorang pria di depanku.
"Permisi, tuan. Boleh minta bantuannya?"
Pria itu menoleh, wajahnya sekilas mirip monyet. Ada juga hiasan kepala melingkar di depan dahinya.
"Ada apa, nona?"
"Bisakah kau memeriksa Data Bookmu? Tolong, buka dan baca halaman tentang peserta bernama Annem itu."
Pria itu langsung menurutiku. Dia membuka halaman terakhir dan membacanya. Seketika dia mengernyitkan dahinya.
"Uuuh... apa-apaan status ini?"
"Jadi, bukan hanya aku saja, ya?" gumamku pelan.
Aku pun mengarahkan pandanganku ke arena, kuperhatikan dengan seksama anak lelaki itu.
"Annem... "