Waktu istirahat telah lama berakhir. saat ini pelajaran terakhir sedang Lina tempuh. Setelah ini dia masih akan berada diruang jurnalistik untuk bertemu dengan semua seniornya.
Bel pulang telah berbunyi, Novi dan Lina bergegas ke ruang jurnalistik untuk menghadiri pertemuan. Saat mereka memasuki ruang pertemuan semua orang melihat kearah mereka.
Lina dengan wajahnya yg cantik dengan tubuh berwarna kuning langsat serta tinggi yg mencapai 175 cm, membuat semua orang melihat kearahnya. Perhatian semua orang tidak hanya tertuju padanya. Mereka juga memandang Novi dengan paras cantik bodi seksi dan kulit putih walaupun tidak setinggi Lina yaitu 168 cm, namun dengan senyum yg mengembang di wajahnya membuat semua orang melihatnya.
Lina mengabaikan semua tatapan mereka dan bergegas mencari tempat duduk kosong untuknya dan Novi. Sedangkan Novi tersenyum seraya mengikuti Lina.
Acara pertemuan pun di mulai. Pak Wendi selaku Guru juga pimpinan tim Jurnalistik memberikan sambutannya. Setelah sambutan panjang dari Pak Wendi, tiba saatnya memperkenalkan para senior. Semua siswa baru sangat antusias bahkan ada yg histeris melihat wajah para senior yang cakep-cakep.
"Hai semua, Perkenalkan saya adalah kepala tim 1 jurnalistik. Nama saya Andre, gadis cantik di samping saya ini adalah Mely. Dia adalah wakil ketua tim 1. Mereka berdua adalah Dio dan Frans anggota tetap tim 1". kata Andre memperkenalkan diri dan timnya.
saat Andre memperkenalkan diri dan semua pekerjaan yg dilakukan oleh tim 1, Novi berbisik pada Lina.
"Lin lihat deh senior itu. Dialah senior yg aku ceritakan padamu tadi. Dia ganteng kan?" tanya Novi dengan wajah berseri-seri.
"Menurutku biasa saja Nov" jawab Lina. Dia tidak mau peduli dengan wajah tampan Andre. Dia hanya peduli tentang semua yg Andre jelaskan mengenai tim 1.
"Ah kau ini..., dengar ya Lina..., Andre itu seorang jenius yg tampan. Banyak siswi disini menyukainya termasuk sang wakil tim 1 itu" kata Novi sambil melihat kearah Mely.
"Aku dengar dia sudah mengejar Andre saat masih jadi siswa baru lo.. "kata Novi.
"Memangnya kenapa kalau dia suka sama Andre itu? apa kamu cemburu Nov?" Goda Lina. Dia sedikit tidak ngerti dengan cara Novi yg memberitahukan semua tentang Andre kepadanya.
"Aduh Lina g mungkinlah aku suka sama kakakku sendiri!" kata Novi sedikit berteriak karena frustasi dengan temannya. Perkataan Novi sontak membuat kaget semua orang.
Lina memandang bengong ke arah Novi. Dia tidak pernah menyangka orang yg selama ini dikagumi dan diceritakan oleh Novi adalah kakak kandung Novi sendiri.
'Apa..., jadi dari kemarin dia sedang mempromosikan kakaknya? Pantas saja dia selalu tanya pendapatku. eh tunggu! apa maksudnya meminta pendapatku! ' batin Lina.
Lina menatap tajam kearah Novi untuk memberikannya penjelasan.
"Ah.. maaf semuanya. Gadis yg sedang berteriak barusan adalah adikku. Aku menduga banyak dari kalian yg tidak mengetahuinya. Jadi kalian bisa memakluminya dan kembali fokus kepada acara ini" kata Andre tersenyum kepada semua orang. Alhasil tatapan semua orang tertuju kembali ke tim 1.
Beberapa menit kemudian giliran tim 2 yg memperkenalkan anggota timnya. Tim dalam jurnalistik ini dibagi menjadi 3, yaitu editor, wartawan dan tim penerbit. Tim 1 adalah tim wartawan, tim 2 adalah penerbit dan tim 3 adalah editor.
Pemilihan tim untuk junior didasarkan pada penilaian selama ospek dan pilihan junior saat pertemuan. Novi ingin bergabung di tim 1, namu saat dia tau kalau Lina memilih tim 3 dia mengurungkan niatnya dan bergabung dengan tim 3 bersama Lina. Entah apa yg dipikirkan oleh Novi. Lina yg melihatnya hanya mengerutkan kening tanda bahwa dia sangat bingung dengan tingkah laku temannya ini.
Selesai acara semua junior diperbolehkan pulang dan akan bekerja di tim jurnalistik minggu depan.
"Nov... ada yang ingin aku bicarakan denganmu" kata Lina menarik tangan Novi keluar ruangan.
"Ada apa Lin? Apa yg ingin kau bicarakan?" tanya Novi setelah Lina dan dirinya keluar duduk di halaman sekolah.
"Jujur Nov, aku tidak tau apa niatmu" Kata Lina tanpa basa-basi. "Dari kemarin kau memperkenalkan seseorang padaku yg ternyata adalah kakakmu. Tadi aku lihat pilihanmu, namun setelah kau mengetahui pilihanku, kau malah merubah pilihanmu. Apakah ada sesuatu yg kau sembunyikan dariku?" Lina menyampaikan semua kecurigaannya dihadapan Novi berharap penjelasan dari temannya tersebut.
"Maaf Lin.., aku ingin selalu bersamamu. Itulah alasanku berubah pilihan. Untuk masalah kakakku sebenarnya aku ingin menjodohkan mu dan dia, aku merasa kau adalah gadis yg cocok untuk kakakku" kata Novi dengan wajah yg menunduk.
"Nov.. kenapa kau yakin sekali bahwa aku akan tertarik pada kakakmu?" tanya Lina.
"Karena kau adalah gadis yg baik" Novi tersenyum manis kepada Lina.
Tingkah laku Novi dan jawaban yg dia berikan membuat Lina tertawa. Dia tidak menyangka jawaban itu akan keluar dari mulut temanya. Mereka berdua tertawa bersama dengan pola canggung dan jawaban dari Novi.
Setelah puas, Lina memutuskan untuk tidak lagi mencurigai dan menanyakan hal ini lagi kepada Novi. Mereka beranjak pergi dari taman menuju gerbang sekolah.
"Tunggu..! " sebuah suara menghentikan langkah keduanya.