"Tony, di saat aku pergi ke Singapura. Aku ingin kamu mengelola perusahaan dengan baik. Dan tolong jaga Marey dari hal buruk, apa pun itu." ucap Dean dengan tatapan serius.
Tony melihat ke arah Dean dari kaca spion depan kemudian kembali fokus pada jalan yang ada di depannya.
"Kamu jangan cemas Dean, aku akan berusaha semaksimal mungkin memajukan perusahaan kamu dengan sangat baik. Dan kamu jangan cemas soal Marey, aku akan melindungi Marey dari apa pun." ucap Tony dengan sungguh-sungguh.
"Baguslah Ton, selama aku pergi aku percayakan semuanya padamu. Aku harap semua baik-baik saja sampai aku kembali." ucap Dean dengan perasaan lega.
Tiba di Bandara, Dean keluar lebih dulu dan membuka pintu mobil untuk Marey.
"Keluarlah sayang, apa kamu tidak ingin mengantar aku ke dalam?" tanya Dean mengulurkan tangannya dengan sebuah senyuman.
Dengan wajah sedih Marey menyambut uluran tangan Dean dan keluar dari mobil.