"Sebentar lagi Dean bisa di pindahkan ke kamar inap. Tunggu sebentar lagi Marey." ucap Dokter Chan kemudian masuk kembali ke dalam ruang gawat darurat.
Setelah cukup lama menunggu akhirnya Marey melihat Dean keluar dari ruang gawat darurat dengan beberapa perawat yang membawanya pergi ke kamar inap.
Marey sedikit merasa lega, kemudian mengikuti Dean bersama orang tua Dean.
Sampai di dalam kamar Dean di tangani perawat dengan memastikan peralatan infus juga oksigen yang ada di hidungnya.
Marey duduk di samping Dean setelah perawat pergi meninggalkan kamar.
"Marey, sebaiknya kamu istirahat biar Momy dan Daddy yang menjaga Dean." ucap Erika merasa kasihan pada Marey yang belum istirahat sama sekali.
"Tidak Momy, aku tidak bisa istirahat tenang sebelum ini Dean sadar. Sebaiknya Momy dan Daddy saja yang istirahat di rumah. Di sini tidak akan baik untuk kesehatan Momy dan Daddy." ucap Marey merasa kasihan pada orang tua Dean.
