Sambil menatap wajah Tony, Marey menaikkan kemeja Tony dengan pelan. Tony mengalihkan pandangannya ke arah lain menahan degup jantungnya yang berdetak sangat kencang.
"Perban kamu berwarna merah Tony? apa jahitan luka kamu ada yang terbuka lagi hingga mengeluarkan darah?" tanya Marey dengan tatapan cemas.
"Tidak apa-apa Marey, kamu jangan cemaskan aku. Biar nanti aku ke Dokter untuk berobat." ucap Tony seraya menurunkan kemejanya.
"Biar aku antar sekarang ke Dokter jaga. Aku tidak bisa tenang kalau kamu masih terluka seperti itu." ucap Marey seraya bangun dari duduknya dan mendekati Erika dan William.
"Aku mau ke depan sebentar, mengantar Tony untuk memeriksakan luka jahitnya yang terbuka lagi." ucap Marey dengan jujur.
"Mungkin karena mengangkat Dean tadi pagi." ucap Erika ikut merasa cemas melihat keadaan Tony.