"Sheila di mana? aku juga tidak melihatnya?" tanya Tony dengan suara lemah.
"Sheila??... Sheila..." ucap Marey seraya menelan salivanya tidak tahu harus mengatakan apa pada Tony kalau Sheila lebih berat ke pekerjannya di banding Tony.
"Aku tahu arti dari diammu Marey, karena aku sudah tahu bagaimana Sheila. Sebenarnya dia hanya menyukai hartaku saja." Ucap Tony merasa terluka sudah di campakkan Sheila.
"Jangan pikirkan hal itu. Masih banyak wanita baik yang bisa mencintaimu dengan tulus." Ucap Marey menenangkan hati Tony.
"Mungkin ini hukum karma untukku. Aku tidak tahu kapan aku bisa menemukan wanita yang mencintaiku dengan tulus." Ucap Tony seraya mengusap perutnya yang terasa nyeri.
"Jika waktunya tiba kamu pasti akan menemukan wanita yang akan mencintaimu dalam tulus. Tidak perlu memaksakan diri karena cinta itu bukan suatu yang dipaksakan tapi akan datang dengan sendirinya." Ucap Marey memberi nasehat pada Tony.