"Kamu tenang saja Marey, sebentar lagi makanan akan siap di meja dan kita bisa makan berempat." ucap Sarah menjadi serba salah.
Marey menganggukkan kepalanya kemudian berjalan cepat ke lantai atas tepatnya di mana Dean berada.
Tanpa mengetuk pintu marey membuka pintu kamar dengan pelan dan melihat Dean sedang melepas kemejanya.
Dengan pandangan tak lepas dari wajah Dean, Marey mendekati Dean dengan sebuah senyuman.
"Biar aku bantu dean." ucap Marey setelah di hadapan Dean untuk membantu melepas kemejanya.
Tanpa menjawab pertanyaan Marey, Dean hanya diam saja. Tapi tidak menolak saat Marey membantunya melepas pakaiannya.
"Ada apa denganmu Dean? tidak biasanya kamu diam saja? apa terjadi sesuatu masalah di kantor?" tanya Marey seraya mengambil pakaian bersih dan diberikannya pada Dean.
"Tidak ada apa-apa Marey, aku hanya sedang malas bicara saja. Sudah berapa lama Sean dan Sarah datang?" tanya Dean sambil memakai pakaiannya.