"Marey?? Marey?? kamu menghubungiku lagi? sungguh, aku sangat merindukanmu Marey," ucap Luis dengan suara lirih dan perasaan sedih.
"Aku bukan Marey, Luis. Aku Sheila. Di mana kamu sekarang? dengarkan aku Luis, kalau kamu tidak datang padaku sekarang, tepat jam enam pagi, Marey pasti akan celaka. Jadi kalau kamu ingin menyelamatkan Marey, cepatlah kembali padaku sekarang!! aku tunggu di apartemenku," ucap Sheila segera menutup panggilannya dengan sebuah senyuman kemudian tertawa keras.
Tanpa bisa membalas ucapan Sheila, Luis hanya bisa tertegun di tempatnya berusaha mencerna apa yang dikatakan Sheila.
"Marey?? Marey dalam bahaya? aku harus menyelamatkannya dari wanita ular itu," ucap Luis dengan terhuyung-huyung berusaha bangun dari tempatnya sambil meletakkan uang beberapa lembar ratusan di mejanya.
"Marey... Marey, tunggu aku. Kamu jangan kemana-mana. Wanita ular itu akan menyakiti kamu Marey," ucap Luis dengan kata-kata kacau tapi dia tahu Marey dalam bahaya.
