"Demam kamu semakin tinggi Dean, aku akan mengompresmu." ucap Marey seraya bangun dan berdiri namun tangan Luis menahannya dengan erat.
"Jangan pergi Marey, jangan kemana-mana. Tetaplah disini bersamaku, aku tidak ingin kamu jauh dariku." ucap Luis sambil menelan salivanya merasakan tubuhnya semakin panas hingga wajahnya semakin merah.
Marey meraih tangan Luis yang sedang menggenggamnya.
"Kalau aku tidak mengompresmu, bagaimana bisa demammu akan turun Dean? demam kamu tinggi Dean." ucap Marey seraya duduk di samping Luis dengan perasaan cemas.
"Aku tidak peduli, aku tidak peduli sekalipun aku mati Marey. Aku hanya ingin kamu di sini tetap bersamaku." ucap Luis dengan tatapan sedih. Ucapan Luis semakin kacau karena mabuknya terlalu berat juga karena demamnya sangat tinggi.
Melihat suaminya yang terlihat menderita membuat hati Marey menjadi sedih.