"Dengar Marey sayang, kamu harus bangun tidur kamu sudah cukup lama." ucap Luis dengan sebuah senyuman ingin memberi kejutan Marey yang tidak akan pernah bisa di lupakan Marey.
"Memang kita akan makan di mana Dean?" tanya Marey sambil mengusap wajahnya.
"Di luar halaman, kita akan menikmati makan malam sambil melihat kuda yang berlarian di bawah sinarnya bulan." ucap Luis dengan sebuah senyuman.
Kedua mata Marey berbinar bahagia mendengar kejutan yang di berikan Luis padanya.
"Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, semua ini terasa mimpi. Aku masih tidak percaya mendapatkan kebahagiaan semua ini." ucap Marey dengan kedua matanya berkaca-kaca.
"Setiap kali aku memberi kejutan padamu, kamu selalu menangis. Apa ini bawaan dari kehamilan kamu?" tanya Luis dengan senyuman menggoda mengusap air mata Marey.
Wajah Marey memerah, dengan tersenyum malu Marey mengusap air matanya kemudian mencubit pinggang Luis dengan gemas.
