"Tapi rasa cokelat panasnya sedikit aneh," ucap Celine.
Darren langsung mendongakkan kepala. Terlihat seutas senyum indah dari sudut bibirnya. Padahal hanya kata itu saja yang dikeluarkan Celine, hati Darren seakan hidup kembali dibuatnya.
"Eh, aneh? Apanya yang aneh? Rasanya kurang, atau bagaimana?" desak Darren.
"Rasanya bukan cokelat, tapi lebih ke creamer."
"Krim? Bagaimana mungkin?" Darren memijat kepalanya.
"Mungkin si pembuat coklat menaruh kebanyakan krim di dalamnya, sehingga rasa coklatnya tidak ada tetapi rasa krim mendominan."
"Ups..." Darren mengatup mulutnya.
Astaga... Mahakaryaku gagal begitu saja, padahal sudah berjam-jam aku membuatnya. Juga sudah kucecap, semua terasa sempurna seperti coklat pada umumnya. Tapi... Kenapa Celine bilang aneh, batin Darren.
"Tapi tadi saat membuatnya, aku mengecap sedikit rasanya dan itu nikmat."