"Oh, kalau gitu saya tidak sungkan lagi untuk meminta kamu menunggu saya di sini terus. Karena hobby baru saya adalah mengantar Celine pulang dengan mobilnya," ucap Darren.
Wajah si sopir langsung terkaku, matanya membulat.
Gawat, sepertinya jawabanku malah mendatangkan malapetaka bagiku, gumamnya dalam hati.
"Kenapa masih diam? Ayo, jalan," perintah Darren.
"Eh... Okay."
Saat mobil itu akan hendak berjalan tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu kaca mobil. Yang secara natural menunda mereka jalan.
"Paman Sihar?" gumam Darren.
Di detik kemudian dia membuka pintu mobil dan ingin keluar namun dicegah Sihar, papa Celine.
"Tidak perlu keluar, juga tidak perlu mempersilakan aku masuk. Hanya sedikit yang ingin aku tegaskan padamu!" ucap Sihar dingin. Terdengar seperti akan hendak menelan Darren hidup-hidup.
"Mungkin kamu sudah bisa menebak kata yang akan aku ucapkan padamu. Benar bukan?" ucap Sihar kembali.
"Eh..."
Dug dag dug...