"Apa kau bisa diam, jangan membuat pisau ini merusak wajah cantikmu". Ucap Jugo dengan dingin, tepat saat itu, seorang mengetuk pintu.
"Tok ... tok ... tok, Tuan".
Sebuah suara yang di kenal oleh Jugo mengetuk pintu dan memanggil namanya.
"Brengsek itu, apa yang sedang dia lakukan, mengganggu ku saja". Gumam Jugo, tanpa ragu ia segera menuju pintu besi dan membuka kunci dari dalam.
Tepat pada saat kunci terbuka, dan ia baru saja ingin membuka pintu.
"Duaaar".
Pintu itu langsung di tendang dan Jugo yang berada di depan pintu langsung terpental dengan keras.
"Kau, bagaimana kau bisa menemukan ruangan ini". Ucapnya dengan gugup saat melihat Leo dengan wajah garang, darah segar pun mengalir dari ujung bibirnya.
"Jugo melihat orang yang menjaga ruangannya telah babak belur, bagaimana dia bisa mengalahkannya dengan mudah, bukankah dia adalah salah satu yang terkuat di gudang ini". Pikir Jugo yang mulai cemas.