Desember.
Hawa terasa sangat dingin.
23 desember.
Tepatnya hari minggu.
Mereka, bayu dan rosa mengadakan kencan untuk kesekian kali-nya.
Di sebuah rumah makan yang sederhana.
Menyantap hidangan yang telah mereka pesan sebelum-nya.
Lalu pergi kesebuah tempat perbelanjaan membeli sesuatu untuk mereka.
Sebuah gelang aksesoris cuple dengan tulisan I love you, dengan warna merah untuk bayu, dan biru untuk rosa, gelang itu mereka kenakan di tangan mereka.
Lalu mereka pergi dari sana menujuh sebuah tempat.
"Disini kita bisa melihat bintang tampa terhalang oleh bangunan." Ucap bayu kepada rosa, mereka duduk di kursi panjang menghadap lautan.
"Tahun baru hanya mengitung hari lagi". Lanjut bayu, dan tetap menatapi langit malam penuh dengan bintang.
"Aku tau semua tentang mu, aku juga tau alasan-nya, maksudku alasan kamu tak membicarakan-nya padaku". Ia tersenyum pada rosa dan tangan nya mengengam tangan rosa.
"Aku harap kamu menepati itu, agar kelak bisa bertemu dengan ku, aku menunggu, dan selalu menunggu di gazebo itu" ucap bayu, dengan masih tersenyum kepada rosa.
Rosa hanya bisa terdiam sambil menatapi wajah bayu, lalu ia palingkan tatapan-nya ke lagit malam.
"Kamu tau tentang cahaya bintang?"
"Sebenarnya cahaya yang kita lihat ini, sudah cukup lama, berkisaran 1000 sampai 1meliyar tahun cahaya lebih agar cahaya-nya bisa sampai ke bumi. Mungkin saja bintang itu kini telah meledak atau yang kita kenal dengan ledakan supernova, dan kita tak bisa menyaksikan ledakan itu dalam waktu dekat ini, mungkin setelah 1000 tahun kematain kita?" Ucap rosa pada bayu.
Kemudian menatapi wajah bayu dengan seksama.
Ia terus saja menatapi wajah bayu, tanpa henti.
singkat cerita
Tak terasa tahun baru hanya menunggu jam saja.
Kini rosa dan bayu telah berada di sebuah lapangan yang luas dengan bayak orang-orang yang berada disana, menunggu tahun berganti.
Dan tentu-nya menikamati indahnya kembang api dan bunyian terompet memekakan telingga.
"rosa, mungkin ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan mu, dimasa ini" ucap bayu dengan tangan menyentuh wajah rosa.
Tak terasa air matanya mulai jatuh.
Rosa hanya tertunduk kebawah, ia juga mulai menetaskan air mata nya, tak kala harus membayangkan perpisahan ini.
Dorrr...!
Dorrr...!
Dorrr...!
Suara kembang api yang menandai bahwa waktu pergantian tahun baru akan segera tiba.
"bayu, kamu seperti bayangan, yang hilang bersama kenangan yang kita buat"
"kamu seperti kembang api."
"Kamu, ka... Mu..." ucap rosa dan mulai tak bisa mengontrol tangisannya.
kemudian bayu peluk tubuhnya lalu ia bisikan sesuatu kepada rosa.
"Jangan kamu sesali semua ini. Dan juga aku berharap di waktu yang akan datang, kamu bisa menemukan ku, aku harap kamu bisa bertemu denganKu". bisik bayu, ditelinga rosa.
"3"
"2"
"1"
"Fretttttttt...!!!"
Bunyi terompert memekakan telingga, bayu masih memeluk tubuh rosa, dalam waktu itu ia menangis terus menangis.
Hingga...
Orang yang ia peluk hilang.
"Aku sedang apa?" tanya bayu keheranan.
"Dan kenapa aku menagis?" saat ia menyadari bahwa mata-nya menguarkan air mata, namun hati-nya masih saja tetap bersedih seperti ada yang hilang dari-nya, hingga ia merasa sangat sedih akan kehilangan sesuatu itu.
Kini semua telah berakhir, dengan dimulai-nya tahun baru.
bayu menatapi kembang api yang beragam warna, meledak di atas langit.
Dalam hingar bingar suara ledakan kembang api, hati-nya terasa sepi, pilu, dan sakit, seperti ada yang hilang dari-nya, namun ia tak tau apa yang hilang itu?