Chereads / BAYANG KENANGAN / Chapter 14 - bab 14

Chapter 14 - bab 14

Hari yang indah, di musim panas/kemarau.

Gumpalan awan, menutupi langit biru, duduk digazebo, melihat taman yang indah, mereka tertawa bersama, tawa kebahagian dalam kisah cinta, antara Bayu dan Mawar.

Canda, tawa. Menyertai sebuah kisah baru yang mereka buat.

"Aku harap waktu terhenti sejanak". Gumam rosa, Bisakah waktu berhenti sejenak.

Tangan halus-nya di gengam oleh bayu dengan begitu lembut, bayu ciumi tangan halus rosa itu, seketika membuat sekujur tubuh rosa menjadi merinding,

Belai'an lembut diwajah rosa, sentuhan tangan halus di wajah rosa, membuat rosa seperti kucing yang ingin dimaja oleh majikan-nya.

Kadang bayu memainkan rambut pendek rosa, ia elus rambut itu, kadang juga ia pelintir rambut rosa itu dengan jari-jarinya.

"Bisakah ini berakhir bahagia?" lagi-lagi rosa bertanya pada diri sendiri.

Bergandengan tangan melewati jalan setapak, yang di pingir kana-kirinya penuh dengan tanaman hias, dengan bunga berwarna-warni.

Rebahkan kepala-nya di pundak bayu, dengan tangan memegangi lengan bayu, ia begitu manja bagai seekor kucing.

Rasa nyaman saat bersama bayu, membuat-nya lupa akan semua hal yang menjadi beban hidup-nya.

"Aku rasa, taman ini sebagai saksi bisu, saksi akan cinta kita". Ucap bayu kepada-nya, Rosa tersenyum lalu ia meminta bayu untuk mengendong diri-nya.

"kau ini ada-ada saja". Ucap bayu sambil sedikit tertawa, lalu berjongkok dan menyuruh rosa untuk naik ke punggung-nya.

Tawa tak henti mereka keluarkan, bayu sedikit geli akan hal itu, namun ia juga begitu senang, mengendongi rosa di punggung-nya sambil berbicara, entah apa yang mereka bicarakan.

Namun nampak-nya itu sebuah pembicaraan ringan saja.

Beristirahat di gazebo, sambil mengobrol.

Rosa baringkan tubuh-nya, kepala nya ia taruh di paha bayu, sambil menatap bayu yang berada diatas-nya tatapan cinta dari-nya.

Bayu membelai rambut-nya, sambil tersenyum, ia painkan hidung rosa.

Sampai berubah menjadi merah.

Lalu ia senderkan tubuh di tiang penyangah gazebo itu, mendongak ke atas melihat rabung-rabung kayu gazebo, tanpa plafon.

Cahaya masuk dari sela genteng menyilaukan mata-nya.

Pejamkan mata, dengan tubu tersangah tiang gazebo.

Melihat itu rosa mulai bangkit dan menatap diri bayu, begitu dekat ia menatapi wajah bayu, sampai nafas dari bayu ia rasakan begitu hangat di kulit wajahnya.

"ada apa rosa?" tanya bayu saat menyadari bahwa rosa mentapi diri-nya, dengan cepat Rosa palingkan wajah nya dari bayu.

"kau cantik" bisik bayu kepada rosa, mendengar perkataan Bayu membuat Rosa menjadi salah tingkah, jantung berdebar-debar, Wajah pun memerah, karena perkataan Bayu itu kepada rosa.

"Jangan berkata seperti itu, aku jadi malu". Lalu rosa menoleh ke arah Bayu.

Yang sedari tadi wajah-nya begitu dekat dari Rosa.

"Aku sangat mencintai mu". Kemudian ia kecup bibir rosa yang tipis itu dengan lembut.

Sebuah ciuman hangat menghangatkan rasa dalam diri mereka.

Nafas mereka terengah-engah saat menyudahi ciuman itu, wajah memerah karena kesulitan bernafas, namun bayu seperti-nya tak pernah puas akan hal itu, ia kecupi kening rosa dengan lembut, lalu ia peluk tubuh rosa untuk kesekian kali-nya.

"mungkin kedengaran-nya ini sangat menjijikan. Namun, jujur aku tak ingin kehilanganmu". Ucap bayu dan masih memeluk diri rosa.

"Bisakah ini berakhir bahagia?". Sekali lagi pertanyaan itu, ia lontarakan kepada diri sendiri.

"Rosa kau seperti sebuah lukisan, sungguh kau itu bak lukisan yang indah, dengan sapuan kuas nan lembut saat melukis dirimu". Ucap bayu, dan pelukan itu semakin erat saja di tubuh rosa.