"Awalnya aku tak yakin akan perasaan ku, aku hanya berpikir bahwa yang kurasakan hanya lah sebuah perasaan senang karena melihat mu sedikit berubah.
Namun lambat laun perasaan itu menjadi besar, rasa-nya saat kamu dekat dengan ku aku merasa begitu nyaman, namun saat kamu tak ada didekatku, maksudku kamu tak ada disampingku, rasa-nya aku begitu kesepian. Mula-nya aku tak ingin memikirkan itu, namun saat kamu memeluk diri ku, aku baru menyadari bahwa aku telah jatuh cinta kepadamu, Rosa". Ucap bayu kepada rosa.
"Apakah penyakit mu...?"
"Aku tak tau, tapi kuharap ini akan sembuh". Jawab bayu, dengan tangan memainkan rambut pendek rosa.
"semakin aku menikmati kesenangan ini, semakin sakit rasa-nya harus membayangkan perpisahan".
terhenti beberapa waktu sebelum melanjutkan perkataan-nya.
"Kenyataan ini memang begitu kejam, namun kenyataan bukanlah suatu kebohongan.
Mempunyai ingatan yang bahagia dan indah tidak selalu mendatangkan keselamatan.
Semakin indah suatu ingatan, semakin menyakitkan. Bahkan bisa jadi menakutkan. Bagi kedua-nya, untuk seseorang yang pergi... dan seseorang yang ditinggalkan.
Itu hal yang wajar bagi manusia. Karena mereka akan menyesali dan terus menyalahkan diri sendiri selama-nya.
Namun, Bagaimana kau bisa melangkah ke depan, bila kau terus menyesali masa lalumu?
Jangan menyerah! Tidaklah memalukan untuk gagal. Yang memalukan adalah tak bisa bangkit lagi!
Lupakan rasa sakit yang disebabkan masa lalu, tapi jangan lupakan pelajaran-nya. Dan hargailah masa sakarang ini.
Jangan hanya berpikir tentang apa yang telah hilang darimu, kau tak kan bisa mengambilnya kembali. Pikirkan apa yang masih di miliki. Dan terus lah genggam erat apa yang masih dimiliki itu.
Jangan karena takdir tak berpihak padamu, kau ingin menyudahi kehidupan (ujian) didunia ini, sesal hanya ada pada ujung perbuatan.
Tak lah sepenuh-nya takdir itu salah, kadang itu adalah awal suatu kebahagian. Mencoba mencari hikmah dalam setiap cobaan agar menjadi sebuah pedoman hidup yang lebih baik.
Coba berpikir hidup itu sebagai sebuah kertas putih, yang menentukan hidup adalah kita sendiri, apakah kau ingin menulis kertas itu dengan tulisan yang indah atau pun buruk.
Langit biru tak lah selama-nya biru, kadang ada awan mendung menutupi warna biru itu.
Hidup tanpa cobaan, mulia ada-nya. Kadang menjalani hidup dengan rasa sakit membuat kita bisa belajar arti rasa sakit (kegagalan) itu.
Hidup bagai buih dilautan, banyak namun rapuh, banyak namun terombang ambing terhantam gelombang lautan, kemudian "dar...!" Pecah, lenyap tanpa sisa."
"Kenyataan tak lah seindah Ending di film Ftv kan rosa?".
Rosa diam mendengarkan ucapannya itu, ia merenungi, "benar apa yang kau katakan itu bayu, sungguh itu semua benar".
Bisakah? Ini menjadi sebuah kenangan yang indah, dan mengengam kenangan itu agar tak hilang lagi dari-nya. Menyoba memahami semua-nya tanpa menghilangkan yang lain-nya, walau kadang rasa sakit, sesak, perih didada.
Mencari setiap makna, mencoba menyatukan nya dalam bingkai puzzel. Jadikan makna itu sebagai sebuah jawaban yang selama ini ia inginkan.
"Tunas akan tumbuh menjadi pohon, lalu berbuah lebat, buah nya bisa kita nikmati. Namun pernahkah ia mengeluh, misalnya jangan ambil buah ku. Aku rasa itu tak mungkin biar pun pohon itu bisa berbicara".
Ucap bayu kepada rosa.
lalu ia mengajak rosa untuk berjalan-jalan sebentar di taman itu, menikmati udara segar, melihat hijau nya pepohonan.
Atau hanya berlari-lari kecil dengan tangan yang masih bergandengan.
Sungguh membuat iri siapa saja yang melihat kemesraan itu.